Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pelatih Timnas Thailand Sarankan Piala AFF Kembali Digelar di Satu Negara

By Dwi Aryo Prihadi - Kamis, 26 Januari 2023 | 10:28 WIB
Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking (kiri), tampak sedang berkomunikasi dengan wasit saat berlaga pada Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 29 Desember 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking (kiri), tampak sedang berkomunikasi dengan wasit saat berlaga pada Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 29 Desember 2022.

Sedangkan dua pertandingan tandang Thailand yaitu kala menghadapi Brunei pada 20 Desember Timnas Indonesia pada 29 Desember.

Ketika ditanya terkait sistem kandang-tandang ini, Polking menyebut hal itu membuat timnya mengalami kelelahan.

"Itu sangat melelahkan untuk semua tim," kata Polking, dikutip SuperBall.id dari Khaosod.

Baca Juga: Sudah Puas 4 Kali Juara, Pembobol Gawang Timnas Indonesia Beri Isyarat Absen di Piala AFF 2024

"Harus dipikir-pikir tentang waktu penyelenggaraan, 1 bulan mungkin bukan yang terbaik, harus memainkan 8 pertandingan, terbang 4 perjalanan, sangat lelah dan berisiko untuk pemain."

"Misalnya BG Pathum yang kehilangan Teerasil Dangda, Iksan Fandi yang cedera saat tim latihan," tambahnya.

Ia kemudian menyarankan agar Piala AFF kembali digelar dengan sistem tuan rumah tunggal seperti edisi 2020 di Singapura.

Menurutnya, sistem tuan rumah tunggal akan membuat tim peserta tidak perlu melakukan perjalanan jauh.

Meski begitu, ia menginginkan sistem kandang-tandang tetap diterapkan di babak sistem gugur.

"Jika diselenggarakan di satu negara, itu akan bagus. Tidak perlu terbang dan memiliki waktu lebih banyak."


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : khaosod.co.th

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X