SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking, menyarankan agar Piala AFF kembali digelar dengan sistem satu tuan rumah atau terpusat.
Seperti diketahui, Thailand belum lama ini berhasil memenangi gelar Piala AFF 2022 usai menekuk Vietnam di final.
Kemenangan tersebut membuat Thailand kini total telah meraih tujuh gelar dan menjadi tim tersukses di Piala AFF.
Meski begitu, pelatih Thailand Alexandre Polking baru-baru ini mengeluhkan format kompetisi dengan sistem kandang-tandang.
Baca Juga: Gagal Bersinar di Piala AFF 2022, Bintang Timnas Vietnam Dapat Kabar Buruk Usai Kembali ke Klubnya
Berbeda dengan edisi 2020, Piala AFF edisi tahun ini memang menggunakan sistem kandang-tandang.
Setiap tim peserta memainkan masing-masing dua pertandingan kandang dan tandang di babak penyisihan grup.
Kemudian pada babak sistem gugur, tim peserta kembali akan memainkan dua pertandingan kandang dan tandang.
Pada edisi kali ini, Thailand memainkan pertandingan kandang melawan Filipina pada 26 Desember dan Kamboja pada 2 Januari.
Sedangkan dua pertandingan tandang Thailand yaitu kala menghadapi Brunei pada 20 Desember Timnas Indonesia pada 29 Desember.
Ketika ditanya terkait sistem kandang-tandang ini, Polking menyebut hal itu membuat timnya mengalami kelelahan.
"Itu sangat melelahkan untuk semua tim," kata Polking, dikutip SuperBall.id dari Khaosod.
Baca Juga: Sudah Puas 4 Kali Juara, Pembobol Gawang Timnas Indonesia Beri Isyarat Absen di Piala AFF 2024
"Harus dipikir-pikir tentang waktu penyelenggaraan, 1 bulan mungkin bukan yang terbaik, harus memainkan 8 pertandingan, terbang 4 perjalanan, sangat lelah dan berisiko untuk pemain."
"Misalnya BG Pathum yang kehilangan Teerasil Dangda, Iksan Fandi yang cedera saat tim latihan," tambahnya.
Ia kemudian menyarankan agar Piala AFF kembali digelar dengan sistem tuan rumah tunggal seperti edisi 2020 di Singapura.
Menurutnya, sistem tuan rumah tunggal akan membuat tim peserta tidak perlu melakukan perjalanan jauh.
Meski begitu, ia menginginkan sistem kandang-tandang tetap diterapkan di babak sistem gugur.
"Jika diselenggarakan di satu negara, itu akan bagus. Tidak perlu terbang dan memiliki waktu lebih banyak."
"Akan tetapi sebenarnya menyukai pertandingan kandang, yang merupakan hal yang sangat bagus."
"Pertandingan di Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, penuh dengan penggemar sepak bola."
"Oleh karena itu, babak pertama (babak penyisihan grup) dimulai dengan tuan rumah."
"Setelah babak sistem gugur, kemudian pulang-pergi (kandang-tandang)," kata pelatih berdarah Brasil-Jerman itu.
Ia menambahkan, “Di Jerman, saya suka mengatakan setelah pertandingan adalah sebelum pertandingan."
"Saya harus melewatkan pertandingan berikutnya. Jangan buang waktu Anda untuk pertandingan sebelumnya."
"Harus fokus pada pertandingan berikutnya Tapi ini pekerjaan yang saya suka, saya suka pekerjaan itu.
"Dan pada akhirnya, jika Anda menang, tidak ada yang peduli, itu sepadan," ucap Polking menambahkan.
Baca Juga: Eks Pelatih Thailand Kritik Keputusan Park Hang-seo Turunkan Quang Hai di Piala AFF 2022
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | khaosod.co.th |
Komentar