SUPERBALL.ID - Kiper Filipina, Neil Etheridge sudah 17 hari menjadi korban rasisme di Liga Inggris, teranyar palang pintu terakhir Birmingham City itu curhat kelakuan bocah 15 tahun fan lawan.
Inggris dipenuhi masyarakat multikultural selama beberapa dekade dan olahraga nasional dikerumuni banyak kampanye serta slogan yang menyuarakan gerakan anti-rasisme.
Di dunia sepak bola, rasisme sudah menjadi makanan sehari-hari sepak bola Inggris dengan banyak yang mengalaminya, termasuk Neil Etheridge.
Jika biasanya rasisme di sepak bola menyasar pada warna kulit, kiper Filipina itu mendapat perlakuan berbeda dengan latar belakang asal-usulnya.
Neil merupakan blasteran Inggris-Filipina, darah negara ASEAN berasal dari sang ibu, sementara ayahnya asli orang Inggris.
Baca Juga: Masalah Lama Terulang Kembali, Persib Bandung Belum Dapat Kandang Jelang Laga Sengit Kontra Arema FC
Selama beberapa musim berkarier di Liga Inggris, Neil Etheridge belum merasakan menjadi korban rasisme dengan warna kulit yang dikagumi masyarakat Eropa.
Barulah pada 28 Januari 2023 lalu, tepatnya saat membawa Birmingham City berhadapan dengan Blackbunr Roverst dalam lanjutan Piala FA.
Neil berhasil membawa Birmingham menahan imbang Blackburn dengan skor 2-2 di markas lawan, sebelum secara mengejutkan satu orang fan melemparkan ucapan dan aksi rasis terhadapnya.
Tak hanya lewat ucapan 'babi' tetapi juga gesture mata sipit, kiper timnas Filipina di Piala AFF 2010 itu tak menyangka bisa mendapat perlakukan seperti itu.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar