Baca Juga: Pemain Muslim Lokal Jadi Top Scorer Liga Thailand, Indonesia Harusnya Berkaca
"Ketika polisi berbicara kepada saya, saya berpikir, 'Apakah ini benar-benar terjadi?' Meskipun rekaman CCTV membuatnya sangat jelas.
"Saya melaporkannya ke wasit, dia menanganinya dengan baik dan FA terlibat. Polisi menemukan pelakunya," imbuhnya.
Menariknya pelaku pelecehan rasial terhadap Neil merupakan bocah yang baru berusia 15 tahun, bocah tersebut juga menyangkal bahwa ucapan dan gesturenya bukan merupakan tindakan rasis.
"Pelaku sudah mengakui perbuatannya. Itu adalah anak berusia 15 tahun," kata Neil.
Baca Juga: Kompak! Pemain Persib-Persija Bikin STY Naik Darah saat Timnas U-20 Digilas Selandia Baru
"Anak itu mengatakan dia tidak percaya itu rasis, itulah yang kita hadapi, kurangnya pendidikan dan pemahaman." imbuhnya.
Tentu mengejutkan beredarnya kabar Neil Etheridge menjadi korban rasisme di Liga Inggris, mengingat namanya merupakan salah satu pemain ASEAN tersukses di tempat itu.
Hingga saat ini belum ada yang bisa menyamai prestasi Neil Etheridge, bermain di kasta tertinggi Liga Inggris dan bertahan hingga sejauh ini di kompetisi tersebut.
Bahkan seorang Teerasil Dangda sekalipun hanya pemeriah Manchester City saat tim tersebut diambil alih pengusaha Thailand, Takhsin Sinawatra.
Baca Juga: Bukan Marcus Rashford, Pemain Inilah yang Dipercaya Akan Bantu Man United Buka Puasa Gelar
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar