"Mungkin hal positif terbesar adalah fakta bahwa mereka dapat memanggil pemain berbakat seperti Marselino," ucap Gabriel Tan, dikutip SuperBall.id dari ESPN.
"(Dia) telah membuat kejutan sejak ia muncul sebagai pemain berusia 16 tahun."
"Dan telah mendapatkan kesempatan untuk bermain di Eropa setelah bergabung dengan klub divisi dua Belgia, Deinze," sambungnya.
Pada pertandingan tersebut, Gabriel mengatakan bahwa Marselino menjadi pemain pembeda.
Ia juga menjelaskan bahwa beberapa serangan berbahaya Indonesia diawali dengan sentuhan pemain 18 tahun itu.
Baca Juga: Kamboja Menggila, Dua Pemain Keturunan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-22 Indonesia
Bahkan penampilan Marselino lebih baik dari para pemain yang lebih senior darinya seperti Witan Sulaeman dan Pratama Arhan.
"Terutama di babak pertama, ketika Indonesia masih kurang dalam hal serangan, Marselino menjadi pusat dari setiap serangan yang menjanjikan."
"Bahkan ketika rekan setimnya yang lebih senior seperti Witan Sulaeman dan Pratama Arhan kesulitan untuk berkembang," lanjutnya.
"Masih berusia 18 tahun, mudah untuk mengasumsikan bahwa Marselino akan memainkan peran kecil dalam kompetisi yang usianya empat tahun di atas kelompok usianya."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | ESPN |
Komentar