SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas U-22 Vietnam, Philippe Troussier, memberikan pendapatnya terkait rivalitas tim-tim di Asia Tenggara.
Sepak bola Asia Tenggara dikenal sarat akan rivalitas, tidak terkecuali bagi Indonesia dan Vietnam.
Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara tersebut kerap saling berhadapan di berbagai ajang.
Terdekat, Timnas U-22 Indonesia akan bersua Timnas U-22 Vietnam di babak semifinal SEA Games 2023.
Laga kedua tim bakal digelar di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023) sore WIB.
Baca Juga: Vietnam Ternyata Pakai Taktik Baru saat Dimata-matai Indra Sjafri Cs
Tak hanya itu, Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam juga dipastikan akan saling sikut di Piala Asia 2023.
Pasalnya, kedua wakil Asia Tenggara itu sama-sama tergabung di Grup D bersama Jepang dan Irak pada ajang tersebut.
Mengomentari hal ini, Troussier menilai rivalitas Indonesia dan Vietnam layaknya Jepang dan Korea Selatan.
Sementara di Eropa, ia menyebut rivalitas seperti ini juga terjadi antara Jerman, Inggris, dan Prancis.
“Saya belum pernah melatih tim nasional di Asia Tenggara sebelumnya," kata Troussier, dikutip SuperBall.id dari Soha.
"Namun, saya juga merasakan sifat persaingan antara tim-tim papan atas di kawasan seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, atau Malaysia."
"Persaingan itu bisa dibandingkan ketika saya memimpin Jepang melawan Korea Selatan atau di Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Inggris," tambahnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Prancis itu mengatakan bahwa rivalitas sangat baik untuk perkembangan sepak bola.
Hal itu akan membuat semua negara ingin membuktikan bahwa negaranya adalah yang terbaik di kawasan.
Di Asia Tenggara misalnya, tim-tim papan atas tentu akan berusaha maksimal untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Philippe Troussier Ungkap 3 Kerugian Timnya Jelang Lawan Timnas U-22 Indonesia di Semifinal
Pun demikian dengan Piala Asia 2023 yang bakal digelar di Qatar pada 12 Januari-10 Februari tahun depan.
"Persaingan seperti itu akan memberi warna positif dan juga mendorong perkembangan sepak bola," kata Troussier.
"Piala Dunia 2026 akan diikuti 48 tim dan itu membuka peluang bagi tim-tim di kawasan Asia Tenggara."
"Di Piala Asia 2023, tim-tim Asia Tenggara akan berusaha tampil maksimal, kemudian bertanding di kualifikasi Piala Dunia."
"Banyak negara ingin menunjukkan ambisinya dan membuktikan bahwa negaranya adalah nomor satu di kawasan," tambahnya.
Di sisi lain, Troussier juga tidak menampik bahwa persaingan juga akan meningkatkan tekanan bagi tim.
Namun, ia mengaku menyukai tekanan karena itu akan membuatnya semakin termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
"Tentu saja, persaingan seperti itu juga meningkatkan tekanan bagi tim dalam pertandingan," kata Troussier.
"Fans terkadang tidak hanya berharap menang, tapi juga ingin tim menang dengan berani dan menang dengan indah."
"Namun, saya suka tekanan seperti ini, karena dengan begitu saya akan memiliki motivasi lebih untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik," lanjutnya.
Baca Juga: Dua Sisi Troussier di Depan Indra Sjafri, Lempar Pujian Lalu Mengeluh
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar