"AMD sudah melakukan apa yang bisa. Tapi yang pasti perlu dikaji ulang secara menyeluruh apa yang dilakukan di AMD," ucapnya.
Noor Azman lalu bertubi-tubi menjelaskan, "Karena sejak 2014, kita masih belum berhasil seperti yang seharusnya. Tidak sebanding dengan uang yang telah disalurkan pemerintah."
"Kita perlu meninjau dan melihat struktur kompetisi junior. Para pemain di AMD hanya memainkan enam pertandingan di kompetisi Piala Presiden tahun ini, enam pertandingan dalam enam bulan. Itu tidak cukup."
"Para pemain muda perlu bermain sepak bola dengan lebih kompetitif. Ini akan membantu mereka lebih siap menghadapi turnamen semacam ini (Piala Asia U-17)."
"Memainkan pertandingan persahabatan tak sama dan tak cukup, kami membutuhkan kompetisi yang lebih kompetitif tidak hanya untuk mempersiapkan tim, tapi juga pemain individu yang lebih baik," tegasnya kepada Berita Harian, Jumat (24/6/2023).
FAM Dicap Gagal
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif FA Syed Yazid Omar mengkritik kinerja NFDP dan AMD, lalu menuntut agar pengembangan akar rumput dikembalikan ke asosiasi sepak bola negara bagian (FA).
Menurutnya, dana pengembangan sepak bola dari pemerintah harus disalurkan ke FAM sebagai induk olahraga sebelum didistribusikan ke setiap FA lokal.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, PSSI Pilih Bima Sakti Lagi
Namun, pengamat sepak bola Malaysia Mohd Sadek Mustaffa langsung menangkal usulan itu.
Editor | : | Taufik Batubara |
Komentar