Baca Juga: Skenario Malaysia Tembus 120 Besar di Ranking FIFA dan Jauhi Timnas Indonesia
Kurang lebih 10 hari lalu, JDT didenda oleh FAM Malaysia dengan nominal 120 ribu RM (Ringgit Malaysia) karena aksi pembakaran flare di dalam stadion.
Dalam beberapa pertandingan terakhir setelah itu, suporter JDT masih belum kapok hingga melakukan hal yang sama di kandang mereka.
Ancaman pengurangan poin mungkin bisa membuat bergetar para suporter yang tentunya tak mau klub kesayangan mereka tersandung dalam meraih gelar.
Sementara itu, usulan hukuman potong mata atau pengurangan poin tersebut dinilai Tunku Ismail Sultan Ibrahim selaku pemilik JDT sebagai aksi tidak gentleman.
Baca Juga: Persebaya Tak Pernah Menang dalam 3 Laga Terakhir, Aji Santoso Langsung Diminta Menghadap Manajemen
Ia menyebut hal itu sebagai mentalitas pecundang, ketika ada pihak yang mengharapkan JDT tersandung dari tren positif 17 kemenangan beruntun.
"Kami telah didenda sekitar RM 100.000 dan mungkin akan ada lebih banyak hukuman," ucap Tunku Ismail.
"Jika Anda ingin bertarung dengan JDT, Anda tidak ingin mata kami dipotong karena suporter membakar suar."
"(Itu) bukan gentleman. Kalau mau kalahkan JDT, kalah di lapangan."
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Persis Solo Telat Panas, Madura United Menangi Duel Sengit dengan Skor Tipis
"Jangan berharap poin JDT dikurangi karena menurut saya, itu adalah 'mentalitas pecundang' dan pola pikir."
"Manajemen tim lain harus fokus pada peningkatan skuad mereka daripada sibuk dengan JDT," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar