SUPERBALL.ID - Manajer Timnas U-23 Malaysia, Datuk Seri Shahril Mokhtar, santai menanggapi klub yang melarang pemainnya gabung skuad Piala AFF U-23 2023.
Senasib dengan Indonesia, Timnas U-23 Malaysia juga dipaksa kehilangan beberapa pilar penting jelang Piala AFF U-23 2023.
Alasannya tidak secara rinci dijelaskan, namun Shahril Mokhtar sempat menyinggung soal klub yang melarang pemain gabung timnas.
Meski begitu, Datuk Seri Shahril Mokhtar terkesan santai meski tim besutannya kehilangan sejumlah pilar penting.
Tak perlu marah-marah atau menjelek-jelekkan pelatih klub, Datuk Seri mengaku bahwa pihaknya sudah berdiskusi dengan klub.
Sebelum keputusan diambil dan pengumuman resmi dirilis oleh pihak federasi, juga percaya Elavarasan mampu meracik tim terbaik dengan pemain yang ada.
"Semua pemain yang terdaftar untuk Piala AFF U-23 telah mendapat persetujuan dari klub masing-masing," ucap Datuk Seri Sahrul.
"Sehingga tidak ada tim yang melarang mereka bermain untuk timnas karena di luar kalender Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)."
"Meski kali ini kami kehilangan beberapa pilar utama."
"Ada pemain lain yang terlihat mampu memikul tanggung jawab untuk memastikan timnas pulang dengan kesuksesan positif," imbuhnya.
Di Piala AFF U-23 2023, Malaysia tergabung di Grup B bersama Timor Leste dan Indonesia, laga perdana digelar pada 18 Agustus mendatang.
Shahril percaya para pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan sudah memiliki kesolidan dalam organisasi permainan.
Dan yang perlu dilakukan menurutnya adalah memperbaiki kelemahan dan mempertajam lini serang tim demi dapat mencetak gol.
"Saya melihat 80 persen pemainnya adalah mereka yang pernah menjalani latihan di Melaka sebelumnya dan sudah membentuk keharmonisan dalam tim," ujar Datuk Seri.
"Saat ini yang utama adalah memperbaiki kelemahan dan mempertajam serangan tim agar mampu mengobrak-abrik benteng lawan," imbuhnya.
Lain halnya dengan sikap yang ditunjukkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji yang marah-marah hingga menyemprot pelatih asing di Liga 1 2023.
Emosi Sumardji tak terbendung setelah dua pelatih klub Liga 1, Thomas Doll dan Bernardo Tavares, dinilai sudah melampaui batas.
Setelah menahan pemain yang dipanggil ke timnas untuk berlaga di Piala AFF U-23 2023, seolah tak memahami ajang tersebut tak ada di kalender resmi FIFA.
"Tetapi, yang membuat kami prihatin, saya sangat kecewa dengan tidak hadirnya dua pemain dengan alasan berbagai macam," ucap Sumardji.
"Pertama Persija Jakarta, yang kedua PSM Makassar."
"Yang perlu saya sampaikan, saya informasikan, untuk kepentingan nasional, hanya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23, itu saja sama pelatihnya ditahan, tidak dilepas."
"Bangsa ini membutuhkan tenaga, pikiran para pemain yang memang dibutuhkan."
"Akan tetapi, kalau pelatih asingnya yang ada di negara ini, yang cari makan di negara ini mempersulit, saya kira masyarakat bisa menilai."
"Dan ini akan saya laporkan ke Ketua PSSI agar supaya ada tindakan ke belakang seperti apa. Tidak boleh kita biarkan."
"Orang pelatih asing cari makan di negara kita, tetapi mempersulit Timnas Indonesia U-23, kalau bicara timnas ini bicara negara."
Baca Juga: Piala AFF U-23 2023 - Malaysia Selalu Tunduk di Hadapan Shin Tae-yong
"Sudah berulang kali, ini dua kali kami dipersulit oleh pelatih Persija dan pelatih PSM," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar