Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Eks Timnas Indonesia Ungkap Alasan Skuad Garuda Selalu Kesulitan Punya Bomber Mematikan: Striker Lokal Kurang Modern

By M Hadi Fathoni - Senin, 25 September 2023 | 20:03 WIB
Mantan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia, Zaenal Arief, yang ditemui usai acara Superco Superfest, yang diselenggarakan di PIK Verde Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/9/2023).
PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM
Mantan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia, Zaenal Arief, yang ditemui usai acara Superco Superfest, yang diselenggarakan di PIK Verde Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/9/2023).

SUPERBALL.ID - Zaenal Arief mengungkapkan apa alasan Timnas Indonesia yang selalu kesulitan memiliki bomber tajam untuk saat ini.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia sudah cukup lama tak memiliki bomber mematikan dalam skuadnya.

Di lain sisi, skuad Garuda selalu memiliki segudang pemain yang menempati posisi di luar dari lini serang.

Pada posisi kiper, ada beberapa nama beken yang sempat berada di bawah mistar skuad Garuda.

Beberapa nama tersebut adalah Nadeo Argawinata, Syahrul Trisna, Adi Satryo, Ernando Ari, dll.

Lalu di posisi palang pintu ada nama Jordi Amat, Elkan Baggott, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam.

Begitu pula lini tengah yang diisi oleh Marc Klok, Marselino Ferdinan, Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya dll.

Akan tetapi, untuk posisi lini serang selalu berubah-ubah di setiap turnamen.

Baca Juga: Training Center di IKN Mulai Dibangun, Presiden FIFA Yakin Kebangkitan Macan Asia Akan Jadi Kenyataan

Pergantian penyerang itu sering dilakukan oleh Shin Tae-yong selaku pelatih kepala.

Ia sempat mencoba beberapa penyerang seperti Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, Ezra Walian, hingga Ilija Spasojevic.

Akan tetapi, hingga kini belum ada nama yang mampu melegenda di skuad Garuda.

Padahal, era 90-an hingga 2000-an timnas kebanjiran penyerang.

Beberapa di antaranya adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, dan Boaz Solossa.

Memasuki era milenium, penyerang Garuda lebih variasi dengan masuknya pemain naturalisasi seperti Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim.

Terhitung hingga saat ini, terakhir kali timnas memiliki penyerang berkualitas tinggi pada tahun 2018 lalu.

Baca Juga: FIFA Kucurkan Rp 85,6 M untuk Bangun Training Center di IKN, Erick Thohir: Hibah Terbesar

Saat itu ada nama Beto Goncalves yang bersinar bersama Timnas U-23 Indonesia di ajang Asian Games 2018 silam.

Terkait hal itu, ada dua faktor yang membuat lini depan Timnas Indonesia tak tajam seperti dulu lagi.

Hal itu disampaikan langsung oleh eks bomber skuad Garuda, yakni Zaenal Arief.

Menurut Zaenal, perubahan era turut berpengaruh atas ketajaman bomber lokal.

Untuk saat ini, penyerang dituntut untuk bermain lebih modern seperti menjemput bola ke belakang.

Sementara itu, mayoritas bomber lokal dinilai kurang mengikuti zaman.

"Itu ya, sekarang eranya sudah modern," ucap Zaenal Arief, dikutip SuperBall.id dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Buat Rugi Timnya, Anak Emas Shin Tae-yong Ditegur Keras Pelatih Jeonnam Dragons: Jangan Buat Malu Indonesia!

"Beberapa mantan striker timnas kita yang lebih dulu, sering memperdebatkan sekarang kekurangan striker lokal ya."

"Karena kan memang eranya beda," jelasnya.

Selain itu, banyaknya klub lokal yang lebih percaya pada bomber asing turut mempengaruhi.

Dengan keadaan tersebut membuat para bomber lokal semakin kesulitan membuktikan diri karena minim menit bermain.

Oleh sebab itu, ia berpesan agar penyerang lokal untuk selalu tampil baik saat diberi kesempatan.

"Setiap klub sekarang sudah didominasi pemain asing untuk lini depan."

"Jarang sekali memberikan kesempatan untuk pemain lokal," imbuhnya.

Baca Juga: Usai Tantang Erick Thohir Hukum Persis Solo Milik Kaesang, Akmal Marhali Masuk Tim Satgas Independen Mafia Bola PSSI

"Yang jelas, harapan sih bahwa pemain depan itu harus tetap ada."

"Susah juga sih karena eranya sudah modern."

"Beruntung lah kalau (pemain) ada kesempatan menit bermain, harus sebisa mungkin ditunjukkan."


Editor : M Hadi Fathoni
Sumber : Tribunnews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X