Saat masih ditangani oleh pelatih legendaris Park Hang-seo, Timnas Vietnam bertahan dengan gaya zonal, membatasi kemampuan lawan untuk memanfaatkan kekuatan mereka.
Misalnya saat bertemu tim-tim Asia Barat yang sangat kuat dalam umpan-umpan panjang, Timnas Vietnam aktif menekan dan tidak membiarkan lawan dengan nyaman turun ke pinggir lapangan.
Cara bermain seperti ini kurang lebih efektif ketika lawan tidak mempunyai waktu dan ruang untuk menciptakan umpan silang yang diinginkan.
Namun, di bawah asuhan Troussier, Timnas Vietnam tidak memberikan tekanan terlalu kuat.
Oleh karena itu, dalam dua laga persahabatan terakhir, terlihat tim menyisakan banyak ruang untuk dimanfaatkan oleh China dan Uzbekistan.
Bahkan dalam dua laga terakhir, para suporter jelas merasakan buruknya kondisi fisik para pemainnya.
Mungkin itu masalah sementara karena Liga Vietnam saat ini masih dalam masa jeda dua musim.
Namun ketika memasuki Kualifikasi Piala Dunia 2026, masalah tersebut perlu diselesaikan.
Dalam waktu dekat, kondisi fisik yang buruk akan menyebabkan Timnas Vietnam menghadapi banyak kesulitan pada laga persahabatan malam ini.
Korea Selatan tidak hanya kuat dalam teknik, kecepatan, dan pemikiran taktis, tetapi juga sangat dihargai karena kekuatannya dalam pertarungan tangan kosong.
Jika tidak bisa menekan dan bertahan, Timnas Vietnam bisa mengalami kekalahan telak.
Hal ini bisa dibilang sebagai poin fatal yang diungkap Skuad Golden Star Warriors dalam dua laga persahabatan terakhir melawan China dan Uzbekistan.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | danviet.vn |
Komentar