SUPERBALL.ID - Pakar sepak bola asal Inggris, Steve Darby, menyebut taktik yang diterapkan Philippe Troussier bersama Timnas Vietnam sudah kuno.
Timnas Vietnam harus menelan tiga kekalahan beruntun melawan China, Uzbekistan, dan Korea Selatan.
Khusus melawan China, Troussier mengaku bangga dengan statistik penguasaan bola dan jumlah tembakan timnya.
Meski kalah 0-2, Vietnam Vietnam mencatatkan 65 persen penguasaan bola dan 83 persen operannya sukses.
Baca Juga: Media Vietnam Kritik Keputusan FIFA yang Rugikan Timnas Indonesia
Troussier menegaskan bahwa gaya permainan jauh lebih penting dibandingkan dengan hasil dalam laga uji coba.
Akan tetapi, pandangan berbeda disampaikan oleh pakar sepak bola asal Inggris, Steve Darby.
Ia berpendapat gaya permainan penguasaan bola adalah konsep yang ketinggalan jaman dan hasil adalah yang utama.
"Kontrol bola secara bertahap menjadi parameter yang ketinggalan jaman dalam sepak bola," kata Darby, dikutip SuperBall.id dari Dantri.vn.
"Mari kita kesampingkan semua filosofi dan strategi, itu hanyalah kata-kata klise yang terkesan ngetren di era sekarang."
"Di level tim nasional, satu-satunya metrik yang penting adalah skor dan satu-satunya filosofi yang diperlukan adalah memenangi setiap pertandingan."
"Bayangkan saja, jika sebuah tim dalam posisi bertahan, maka kemampuan lawan dalam menguasai bola akan meningkat signifikan."
"Sebaliknya jika tim menekan tinggi (high pressing) maka kemampuan penguasaan bola lawan akan menurun."
"Vietnam sukses bermain di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo karena dia sangat realistis."
"Dia membangun tim berdasarkan pertahanan kuat yang bertahan dalam dan mengatur serangan cepat dan serangan balik."
"Saya ingat beberapa ahli mengkritik gaya bermain Vietnam pada masa Park Hang-seo sebagai sesuatu yang membosankan!"
"Namun kenyataan membuktikan hasil kompetisi berhasil dan meningkatkan semangat tim."
"Jika Anda bermain ofensif melawan lawan yang lebih unggul, Anda hanya akan kalah, bahkan kalah telak."
"Itu adalah pertaruhan yang harus diambil oleh Troussier dan hasilnya akan bergantung pada kualitas para pemainnya."
"Haruskah pemain Vietnam menguasai bola saat melawan Uzbekistan atau terutama Korea Selatan?"
"Di Piala Asia mendatang, pelatih Troussier harus lebih pragmatis."
"Pernah memimpin Jepang, ia memahami dengan jelas bahwa tim Asia Timur tidak hanya unggul secara teknis tetapi juga memiliki kekuatan fisik yang luar biasa."
"Menurut saya sederhana saja, Vietnam harus membatasi skor kekalahannya dari Jepang dan berusaha menempati posisi kedua."
"Singkatnya, lupakan statistik, kuncinya adalah kualitas pemain."
"Jika Anda memiliki striker seperti Harry Kane, Anda akan punya banyak gol."
Baca Juga: Ikut-ikutan Vietnam, Filipina Ejek Timnas Indonesia saat Dibantai Bahrain 0-10
"Jika Anda memiliki kiper seperti Thibaut Courtois, Anda akan kebobolan sedikit gol."
"Dalam pertandingan sepak bola, yang pertama adalah pemainnya, baru kemudian taktiknya."
"Ditambah lagi landasan fisik untuk mampu bertanding selama 90 menit dengan intensitas tinggi," tambahnya.
Darby kemudian dimintai pendapat jika Vietnam tetap memainkan penguasaan bola sambil memperbaiki lini pertahanan.
Ia menjawab, "Seperti yang saya katakan, ini bukan tentang gaya permainan. Pertahanan adalah pertahanan."
"Jika Anda memastikan jumlah pasukan di garis pertahanan dan terorganisir dengan ketat, Anda akan menerima sedikit gol."
"Selain itu, faktor kunci seperti kepercayaan diri dan konsentrasi juga sangat penting."
"Pemain bertahan tidak bisa selalu mengawasi bola tetapi harus memblok umpan silang atau operan yang membawa bola ke dalam area penalti."
"Sedangkan tugas garis pertahanan atas adalah mencegah lawan untuk bisa memasukkan bola ke dalam kotak terlarang."
"Kebanyakan gol terjadi dalam kotak penalti, jadi semakin sedikit peluang yang dimiliki lawan di area penalti, semakin besar kemungkinan Anda untuk mencatatkan clean sheet."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | dantri.com.vn |
Komentar