SUPERBALL.ID - Hirarki Manchester United kabarnya sekarang secara aktif mempertimbangkan pelatih alternatif sebagai pengganti Erik ten Hag.
Ten Hag berada di bawah tekanan yang lebih besar setelah Man United kembali menunjukkan penampilan yang buruk di markas sendiri, Stadion Old Trafford, Manchester.
Kamis (2/11/2023) dini hari WIB, Man United harus tersingkir dari ajang Piala Liga Inggris usai ditaklukkan oleh Newcastle United dengan skor 0-3.
Man United sebelumnya juga kalah dengan skor identik ketika menjamu rival sekota Manchester City dalam laga derbi di Liga Inggris akhir pekan kemarin.
Meski timnya menelan dua kekalahan beruntun tidak mampu mencetak gol di kandang, Ten Hag menegaskan bahwa dirinya adalah sosok pelatih pejuang.
Ia pun berjanji untuk memperbaiki situasi Man United pasca kekalahan melawan Newcastle.
Baca Juga: Bruno Fernandes Dituding Lakukan Taktik yang Mengejutkan Setiap Kali Man United Kalah
Namun menurut laporan The Times, Man United kini sedang mempertimbangkan untuk mencari calon pengganti Ten Hag.
Laporan mengklaim ahli strategi asal Belanda itu kini berisiko dipecat apabila tak mampu membuat perbedaan yang signifikan terhadap klub.
Adapun dua kandidat yang digadang-gadang bakal menjadi pengganti Ten Hag yaitu pelatih kepala Sporting Ruben Amorim dan mantan juru taktik Real Madrid Zinedine Zidane.
Zidane telah menganggur sejak meninggalkan Real Madrid pada Mei 2021.
Tahun lalu, Zidane sempat menyatakan bahwa dia tidak akan mengambil pekerjaan di Man United karena kurangnya kefasihan berbahasa Inggris.
"Jika saya pergi ke suatu klub, tujuannya adalah untuk menang," kata Zidane kepada L’Equipe sebagaimana dikutip SuperBalll.id dari Metro.
"Saya mengatakan ini dengan penuh kerendahan hati. Itu sebabnya aku tidak bisa kemana-mana."
"Karena alasan lain juga, saya mungkin tidak bisa kemana-mana. Yang mana? Bahasanya misalnya."
"Kondisi tertentu membuat segalanya menjadi lebih sulit."
"Ketika orang bertanya kepada saya, 'Apakah Anda ingin pergi ke Manchester?' Saya mengerti bahasa Inggris tetapi saya belum sepenuhnya menguasainya."
"Saya tahu ada pelatih yang pergi ke klub tanpa bisa berbicara bahasa mereka, tapi saya bekerja dengan cara yang berbeda."
"Untuk menang, banyak elemen yang berperan. Ini adalah konteks global. Saya, saya tahu apa yang saya perlukan untuk menang."
Sementara itu, Amorim memenangkan gelar Liga Portugal dan piala ganda di musim pertamanya bersama Sporting.
Pria berusia 38 tahun itu juga sempat masuk dalam radar Chelsea awal tahun ini sebelum klub London Barat tersebut menunjuk Mauricio Pochettino sebagai pelatih kepala yang baru.
Namun, Amorim menegaskan bahwa dia senang bertahan di Sporting kecuali dia terpaksa keluar.
"Faktor utamanya adalah karena saya sangat suka berada di sini," kata Amorim pada bulan April.
"Dan kemudian, saya telah melihat banyak pelatih pindah ke liga lain dan tidak menjadi lebih bahagia."
"Kedengarannya agak klise, tapi menurut saya itu adalah faktor penting dalam pengambilan keputusan (untuk menjadi bahagia). Dan saya tidak mencari apa pun."
"Dan omong-omong, saya ingin menghargai apa yang saya miliki dan bukan apa yang dikatakan. Itu sudah dikatakan berkali-kali."
"Saya sudah mengatakannya, saya sudah menjalin kontak dengan klub lain, bahkan Sporting tahu, tapi saya selalu ingin bertahan karena saya suka berada di Sporting."
"Jika saya harus pergi dari sini, entah karena saya diusir dengan sapu tangan putih, atau karena saya pergi ke klub lain, itu akan terjadi."
"Tetapi berada di sini untuk melakukan bagian saya, saya tidak akan membuka pintu dan membiarkannya terbuka, karena saya pikir Sporting layak mendapatkan rasa hormat lagi."
"Jika saya harus pergi, saya akan melakukannya."
"Jika saya ingin pergi, saya akan memberitahu presiden dan Hugo Viana, dan saya akan pergi."
"Saat ini, saya ingin bertahan di sini, saya ingin memenuhi kontrak saya dan saya memiliki tujuan yang sangat jelas mengenai apa yang ingin saya lakukan," jelasnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar