SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia harus mengakui keunggulan Timnas Yordania dalam pertandingan pertama mereka di Grup E Piala Asia 2023.
Bermain di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, Selasa (16/1/2024) dini hari WIB, tim asuhan Kim Pan-gon itu takluk 0-4.
Mahmoud Al-Mardi dan Mousa Al-Tamari menjadi bintang pada laga ini dengan masing-masing mencetak dua gol alias brace.
Meski tidak mencetak gol, salah satu pemain yang juga berperan penting dalam kemenangan Yordania adalah Yazan Al-Arab.
Baca Juga: Hasil Piala Asia 2023 - Tak Berkutik, Timnas Malaysia Kalah Telak Lawan Yordania di Laga Perdana
Ketangguhan bek bernomor punggung 5 itu di lini pertahanan membuat timnya sukses mencatatkan clean sheet.
Tidak heran apabila Sofascore memberikan rating 7,8 untuk bek Al-Shorta itu, tertinggi keempat di tim.
Menariknya, bek berusia 27 tahun itu merupakan sosok yang sudah tidak asing lagi dengan sepak bola Malaysia.
Ia pernah memperkuat klub Liga Malaysia Selangor FC pada musim 2022-2023, mencatat 35 penampilan dan 3 gol.
Akan tetapi, karier bek berpostur 188 cm itu di sepak bola Malaysia sudah berakhir sejak Oktober tahun lalu.
Komite Disiplin FAM memberikan sanksi larangan bermain seumur hidup di sepak bola Malaysia kepada sang pemain.
Hal ini mencakup keterlibatan dalam aktivitas administratif, manajerial, atau aktivitas terkait sepak bola apa pun di Malaysia.
Ia dianggap bereaksi buruk setelah mendapat kartu merah oleh wasit Hasrol Amir di laga leg kedua babak perempat final Piala Malaysia antara Selangor dan Terengganu pada 24 September 2023.
Ia diklaim mengumpat, meludah, dan mencoba menyakiti Hasrol dengan mendorong dadanya dan menendang punggungnya.
Akibat sanksi tersebut, kontrak Yazan terpaksa diputus oleh Selangor pada 3 Oktober 2023.
Baca Juga: Kim Pan-gon Pede Malaysia Bisa Bikin Kejutan Lawan Yordania di Laga Pembuka Piala Asia 2023
Usai pertandingan melawan Malaysia, Yazan mengenang tiga bulan yang penuh tantangan setelah mendapat sanksi.
“Itu adalah tiga bulan terberat karena saya juga melewatkan lima pertandingan bersama tim nasional,” katanya.
Meski begitu, Yazan mengaku tidak menyimpan dendam terhadap sepak bola Malaysia setelah sanksi tersebut.
Ia justru mengakui kesalahannya dan berharap bisa kembali bermain di Malaysia jika diberi kesempatan.
“Jika diberi kesempatan lagi, saya ingin sekali kembali ke Malaysia. Saya tahu saya salah."
"Setelah menonton video tersebut, saya berkata pada diri sendiri bahwa itu bukan saya."
"Itu adalah lima detik terburuk dalam hidup saya," kata Yazan, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
Lebih lanjut, Yazan menilai laga melawan Malaysia menjadi lebih mudah karena beberapa pemain Yordania pernah bermain di Negeri Jiran.
"Ini sebuah keuntungan," kata Yazan, yang telah mengoleksi 36 caps dan 1 gol bersama Yordania.
"Kami mengetahui dan mempelajari kualifikasi beberapa pemain Malaysia, termasuk Arif Aiman Hanapi dan Faisal Halim," tambahnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar