SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) telah mendesak FIFA untuk menangguhkan Israel menyusul perang yang terjadi di Gaza.
Permintaan itu disampaikan oleh FFIRI melalui pengumuman di situs resminya pada Sabtu (10/2/2024).
Dalam pengumuman tersebut, FFIRI meminta FIFA menangguhkan Israel dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola.
FFIRI juga meminta tindakan cepat dan serius oleh FIFA dan asosiasi anggotanya untuk mencegah berlanjutnya kejahatan Israel.
Baca Juga: Termasuk Malaysia, FIFA Sebut 5 Tim yang Tampil Menonjol di Kualifikasi Piala Dunia
FFIRI merujuk pada kejahatan perang dan genosida yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga Palestina yang tidak bersalah di Jalur Gaza.
FFIRI juga meminta bantuan makanan, air minum, obat-obatan dan pasokan medis untuk warga sipil yang tidak bersalah.
"Mengenai kejahatan tidak manusiawi yang dilakukan rezim Zionis dalam pembantaian warga sipil tak berdosa di Gaza, terutama anak-anak, perempuan, dan laki-laki tak berdosa, termasuk pemain, pelatih, dan wasit, Federasi Sepak Bola Republik Islam Iran mengajukan permintaan serius kepada FIFA, dan anggota FIFA untuk mengambil tindakan segera dan serius untuk melarang Israel dari semua kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola."
"Tidak diragukan lagi, tindakan segera dari FIFA dan serikat sepak bola akan menjadi langkah cemerlang dalam sejarah sepak bola," kata FFIRI dalam suratnya.
Perang di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pejuang Hamas terhadap Israel.
Kepada AFP, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat menyebut jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober adalah 1.200 orang.
Sebagai tanggapan, Israel berjanji untuk memberantas Hamas.
Mereka melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.947 orang.
Baca Juga: Kalteng Putra Lapor Polisi Usai Pemain Tuntut Gaji, Media Vietnam: Skandal Memalukan!
Sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Iran memuji serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai sebuah kesuksesan namun membantah terlibat langsung.
Negara tersebut tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan melarang semua kontak antara atlet Iran dan Israel.
Pemerintah Iran pada Agustus lalu memberikan larangan seumur hidup kepada atlet angkat besi Mostafa Rajaei.
Sebab, Rajaei berjabat tangan dengan pesaing asal Israel di sebuah acara di Polandia, media pemerintah melaporkan pada saat itu.
Federasi Angkat Besi Iran juga memecat ketua delegasi kompetisi tersebut, Hamid Salehinia.
Pada tahun 2021, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak para atlet untuk tidak berjabat tangan dengan perwakilan Israel dalam perebutan medali.
Sky News melaporkan pada Kamis (8/2/2024) bahwa sekelompok asosiasi sepak bola negara Timur Tengah juga telah meminta para pemimpin sepak bola dunia untuk melarang Israel.
Termasuk asosiasi sepak bola Palestina, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | AFP |
Komentar