Vietnam merasakan hasilnya ketika di tangan Park Hang-seo menjadi runner-up Piala Asia U-23 2018, juara Piala AFF 2018, serta kampiun SEA Games 2019 dan 2021.
Baca Juga: Janji Shin Tae-yong ke Erick Thohir Usai Pemain Naturalisasi Bertambah
Namun, lanjut Shin Tae-yong, era hasil sentuhan rekan senegaranya itu sudah menjadi masa lalu.
"Pada pertandingan leg pertama melawan Vietnam, kami turun ke lapangan dengan skuad yang rata-rata usianya hanya 21,5 tahun."
"Angka itu di leg kedua menjadi 22,5 tahun. Banyak pemain yang masih sangat muda," imbuhnya.
Kesuksesan Timnas Indonesia atas Vietnam juga ditandai dengan berakhirnya kerja sama Philippe Troussier dengan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
Ya, tak lama setelah kekalahan telak di kandang dari Indonesia, VFF dan Troussier sepakat untuk mengakhiri kerja sama yang sebenarnya masih terikat hingga Juni 2026.
Baca Juga: Mano Polking Ajukan Diri Jadi Pelatih Vietnam Usai Dipermak Timnas Indonesia
Mendengar kabar itu, Shin Tae-yong sempat merasa kurang senang dengan memposisikan dirinya sebagai rekan kerja Troussier.
"Memang saya senang suasana di tim Indonesia sangat baik."
"Namun, secara pribadi saya kurang senang ketika mendengar kabar rekan saya kehilangan pekerjaan," ujarnya.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, DANTRI.com.vn |
Komentar