SUPERBALL.ID - Dua kekalahan beruntun dari Oman di Kualifikasi Piala Dunia 2026 turut berdampak pada peringkat Timnas Malaysia di ranking FIFA.
Malaysia mengalami penurunan peringkat secara drastis dalam ranking FIFA yang dirilis pada Kamis (4/4/2024).
Skuad Harimau Malaya turun enam peringkat dari posisi 132 ke 138 dunia dengan mengoleksi 1.094,54 poin.
Penurunan peringkat tersebut membuat Malaysia harus rela disalip oleh Timnas Indonesia yang naik ke posisi 134 dunia.
Baca Juga: Lihat Progres Timnas Indonesia, Eks Bintang Malaysia Semprot Kualitas Harimau Malaya
Ini adalah kali pertama Malaysia berada di bawah Indonesia dalam peringkat FIFA sejak 2018 silam.
Anjloknya peringkat Malaysia mendapat kecaman dari Direktur Pusat Olahraga Universiti Malaya (UM), Afizal Abu Othman.
Afizal menilai ada dua faktor yang menyebabkan Skuad Harimau Malaya takluk dua kali dari Oman.
Salah satunya adalah tertundanya kick-off Liga Malaysia 2024-2025.
Menurutnya, situasi tersebut menyebabkan kondisi kebugaran para pemain menjadi menurun.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar jadwal Liga Malaysia lebih memperhatikan dampak untuk tim nasional.
“Kompetisi Liga Malaysia sebenarnya perlu lebih konsisten karena perjalanan liga berdampak pada kebugaran para pemain dalam upaya membangun timnas yang kompetitif."
“Setiap tahun banyak perubahan yang dilakukan di Liga Malaysia, sebaiknya diberi masa uji coba dua atau tiga tahun sebelum dievaluasi ulang."
"Jadwal Liga Malaysia juga perlu ditinjau kembali," kata Afizal, dikutip SuperBall.id dari Sinarharian.com.my.
Selain itu, Afizal menilai minimnya laga uji coba juga turut menjadi penyebab penurunan tersebut.
Baca Juga: Bintang Muda Man United Sangkal Punya Garis Keturunan Malaysia dan Indonesia: Informasi Palsu!
Padahal, pelatih Malaysia Kim Pan-gon telah meminta agar timnya melakoni lebih banyak laga uji coba.
“Jika Kim Pan-gon mendapat lebih banyak ruang dan kesempatan untuk pertandingan uji coba melawan tim-tim yang berkualitas dan berperingkat lebih baik, saya yakin Harimau Malaya bisa terhindar dari sikap sombong dan malah bisa memberikan kejutan."
“Apa yang diminta Kim Pan-gon setelah ini perlu mendapat perhatian serius dan dipenuhi karena saya yakin dia sudah menemukan gaya sepak bola yang ingin diterapkan."
"Singkatnya, Kim Pan-gon mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing pemainnya sehingga membutuhkan pertandingan kompetitif yang berkualitas untuk menantang tim lawan," kata Afizal.
Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) enggan menekan tombol panik menyusul turunnya peringkat tim nasional.
Wakil Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi menggambarkan hal itu sebagai proses biasa bagi sebuah tim.
“Ketika kita sudah mulai berani menantang tim-tim yang posisi rankingnya lebih tinggi atau setara dengan posisi kita, maka aspek ketahanan mental juga harus diberi fokus."
“Walaupun olahraga sepak bola membutuhkan pergerakan sebagai sebuah kesatuan, namun aspek psikologis individu sebenarnya dapat mempengaruhi keseluruhan tim."
“Sebenarnya dalam hal ini kita tidak bisa hanya mengandalkan pelatih kepala, melainkan membutuhkan individu-individu yang lebih berpengetahuan di bidang psikologi untuk memantapkan mental juara,” kata Yusoff.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SinarHarian.com.my |
Komentar