Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) enggan menekan tombol panik menyusul turunnya peringkat tim nasional.
Wakil Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi menggambarkan hal itu sebagai proses biasa bagi sebuah tim.
“Ketika kita sudah mulai berani menantang tim-tim yang posisi rankingnya lebih tinggi atau setara dengan posisi kita, maka aspek ketahanan mental juga harus diberi fokus."
“Walaupun olahraga sepak bola membutuhkan pergerakan sebagai sebuah kesatuan, namun aspek psikologis individu sebenarnya dapat mempengaruhi keseluruhan tim."
“Sebenarnya dalam hal ini kita tidak bisa hanya mengandalkan pelatih kepala, melainkan membutuhkan individu-individu yang lebih berpengetahuan di bidang psikologi untuk memantapkan mental juara,” kata Yusoff.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SinarHarian.com.my |