Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Malaysia Tim Terburuk di Piala Asia U-23 2024, Pakar Kecam Regulasi Aneh di Kompetisi Domestik

By Dwi Aryo Prihadi - Rabu, 24 April 2024 | 08:52 WIB
Kapten Timnas U-23 Malaysia Mukhairi Ajmal (kiri) coba menendang bola saat menghadapi Uzbekistan dalam Grup D Piala Asia U-23 2024 di Al Rayyan, 17 April 2024.
FAM.ORG.MY
Kapten Timnas U-23 Malaysia Mukhairi Ajmal (kiri) coba menendang bola saat menghadapi Uzbekistan dalam Grup D Piala Asia U-23 2024 di Al Rayyan, 17 April 2024.

SUPERBALL.ID - Timnas U-23 Malaysia dipastikan menjadi tim terburuk di antara 16 tim peserta di Piala Asia U-23 2024.

Kepastian itu didapat seusai Harimau Muda menyerah di tangan Kuwait pada laga terakhir Grup D.

Bermain di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, Selasa (23/4/2024) malam WIB, Malaysia kalah tipis 1-2.

Ini menjadi kekalahan ketiga Malaysia setelah sebelumnya kalah dari Uzbekistan dan Vietnam dengan skor identik 0-2.

Baca Juga: Sepak Bola Malaysia Sekarat, AFC Sahkan Harimau Muda Tim Terburuk di Piala Asia U-23 2024

Hasil ini membuat Malaysia yang dilatih oleh pemain asal Spanyol Juan Torres Garrido harus pulang tanpa poin.

Dengan hanya mencetak 1 gol dan kebobolan 6 gol, Tim Negeri Jiran juga menjadi tim terburuk dari 16 tim peserta.

Kegagalan Malaysia ini menimbulkan kekhawatiran bagi pakar sepak bola lokal, Zulakbal Abdul Karim.

Zulakbal mengatakan hasil yang kurang memuaskan tersebut merupakan pertanda mengkhawatirkan.

Pasalnya, Malaysia akan bergantung pada para pemain U-23 untuk menjadi tulang punggung timnas senior.

“Level U-23 penting karena mereka adalah pemain yang akan masuk tim senior," kata Zulakbal.

"Jika mereka tidak bisa bersaing di level kelompok usia Asia, bagaimana mereka bisa memberikan pengaruh di level senior?"

"Itu selalu merupakan siklus 10 tahun untuk sebuah tim sepak bola."

"Kami memiliki tim-tim bagus di tahun 70an, 80an, dan 90an."

"Setelah itu, kami memiliki beberapa individu bagus di tahun 2000an dan 2010an seperti Akmal Rizal (Ahmad Rakhli) dan Safee (Sali) tapi kita harus menjadi lebih baik di tahun 2020an," tambahnya.

Zulakbal mengatakan banyak hal perlu diubah oleh para pemangku kepentingan di sepak bola Malaysia.

Salah satu hal yang dinilai harus diubah adalah regulasi aneh di kompetisi domestik kategori usia U-23.

Zulakbal mengecam regulasi tiga pemain asing dan dua pemain senior di lapangan dalam kompetisi Liga Malaysia U-23.

Baca Juga: Hasil Piala Asia U-23 2024 - Turunkan Skuad Lapis Kedua, Vietnam Dihabisi Uzbekistan Tanpa Ampun

“Kita butuh pemain yang bisa bermain secara tim dan individu," kata Zulakbal, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.

"Apakah ini terjadi di timnas kita? Apakah M-League menyediakan panggung bagi para pemain untuk bisa kompetitif?"

“Kami memahami bahwa afiliasi negara dan klub-klub ingin memenangkan kompetisi sebagai pengembalian investasi mereka, tapi apa akibatnya?"

“Saya memahami bagian komersial dari sebuah liga, namun liga sepak bola harus menjadi platform untuk menghasilkan pemain kompetitif untuk tim nasional."

“Saya tidak memahami alasan memiliki tiga pemain asing dan dua pemain berusia di atas umur di lapangan dalam kompetisi MFL U-23."

"Bagaimana hal ini dapat membantu perkembangan sepak bola kita?"

“Sejujurnya, jika keputusan administrator sepak bola kami selama ini benar, kami akan lolos ke Piala Dunia,” tambahnya.

Zulakbal mengatakan program pembangunan jangka panjang diperlukan untuk menahan kemerosotan sepak bola Malaysia.

Ia menilai program jangka pendek yang besar tidak membuahkan hasil, maka diperlukan pendekatan yang sistemis.

“Kami memiliki Lim Teong Kim yang bertugas di Program Pengembangan Sepak Bola Nasional dan menangani tim nasional U-16, namun mereka gagal lolos ke Piala Dunia U-17 2019 meski memiliki anggaran besar,” kata Zulakbal.

“Apa yang terjadi dengan pemain-pemain di skuat itu?"

"Sebelumnya, kami punya skuat asuhan S. Balachandran yang lolos ke perempat final Piala Asia U-17 2014, tapi skuat bertalenta juga tersingkir."

“Kami perlu memastikan talenta-talenta muda yang kami miliki terus berkembang dan mencapai potensi mereka di level senior."

"Kami membutuhkan liga sepak bola kami untuk menjadi platform bagi para pemain untuk terus berkembang, dan untuk itu, afiliasi dan klub perlu memainkan peran mereka," lanjutnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Nst.com.my

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X