SUPERBALL.ID - Kegagalan Timnas U-23 Thailand di Piala Asia U-23 2024 langsung memakan korban.
Thailand tersingkir sangat tragis di fase grup turnamen dua tahunan di Qatar itu.
Tim yang awalnya diperkirakan lolos ke perempat final itu justru finis sebagai juru kunci Grup C di bawah Irak, Arab Saudi, dan Tajikistan.
Ini tentu saja hasil yang sangat mengecewakan, karena Pelatih Timnas U-23 Thailand Issara Sritaro memulai turnamen itu dengan sangat baik.
Teerasak Poeiphimai dkk memulainya dengan membungkam Irak 2-0.
Baca Juga: Piala Asia U-23 2024 - Kembali Jadi Pecundang, Pelatih Thailand Cuma Bisa Minta Maaf
Akan tetapi, tim muda Gajah Perang itu mendadak loyo pada dua laga berikutnya.
Mereka digunduli Arab Saudi 5-0 dan ditekuk Tajikistan, tim terlemah di Grup C, dengan skor 1-0.
Hasil buruk itulah yang membuat Thailand hanya meraih 3 poin dan tak cukup berdaya untuk lolos ke perempat final.
Pada edisi sebelumnya di Uzbekistan, Thailand juga gagal lolos ke perempat final, tapi dengan poin akhir lebih baik, yakni 4.
Timnas U-23 Thailand baru satu kali lolos babak delapan besar ketika menjadi tuan rumah Piala Asia U-23 2020.
Dalam empat partisipasi lainnya di turnamen itu, Thailand selalu terhenti di fase grup.
Bersama Malaysia, tim tersebut menjadi wakil Asia Tenggara yang tersingkir.
Sedangkan dua wakil lain Asia Tenggara, Timnas U-23 Indonesia dan Vietnam, berhasil lolos ke perempat final.
Issara Sritaro dan pasukannya sudah kembali ke Thailand.
Begitu sampai di tanah kelahiran mereka, Sritaro mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Timnas U-23 Thailand.
Baca Juga: Terkenal Royal, Presiden PSSI-nya Thailand Bete Usai Gagal di Piala Asia U-23 2024
"Sebelum turnamen ini, saya sudah menyampaikan kepada Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), jika Timnas U-23 Thailand tak meraih tiket Olimpiade Paris 2024, maka saya akan mundur."
"Sekarang, tujuan itu tak tercapai, sepertinya tugas saya bersama Timnas U-23 Thailand sudah berakhir. Mengenai hal spesifiknya akan saya bicarakan dengan pihak FAT," jelas Sritaro.
Piala Asia U-23 2024 ini memang menjadi ajang kualifikasi ke Olimpiade Paris 2024.
Tiga tim terbaik, yakni juara, runner-up, dan peringkat ketiga, otomatis lolos ke Olimpiade tersebut.
Sedangkan jika finis sebagai peringkat keempat harus menghadapi Guinea untuk berebut tiket tersisa ke ajang multievent itu.
FAT menargetkan kepada Sritaro untuk meloloskan Timnas U-23 Thailand ke Olimpiade.
Pelatih berusia 47 tahun itu kini tak mempersoalkan siapa yang akan menggantikannya.
"Saya tidak tahu apakah Masatada Ishii (pelatih timnas senior Thailand) akan memegang posisi saya untuk sementara atau tidak," ungkapnya.
Sritaro menghabiskan waktu 1,5 tahun memimpin Timnas U-23 Thailand, tapi tak meraih prestasi signifikan.
Sebelum tersingkir di Piala Asia U-23 2023, dia juga gagal di SEA Games 2023 di Kamboja.
Bahkan, pada Piala AFF U-23 2023 yang digelar di negerinya sendiri, Sritaro juga gagal juara karena hanya finis sebagai peringkat ketiga.
Sebelum Piala Asia U-23 2024 bergulir, posisi Issara Sritaro sudah memperlihatkan tanda-tanda guncangan yang kuat.
Itu terjadi ketika Presiden FAT Madam Pang menugaskan pelatih Masatada Ishii ke Timnas U-23 Thiland sebagai penasihat.
Pelatih asal Jepang itu kemudian rutin mendatangi anak-anak asuhan Sritaro, terutama saat berlatih, dan memberikan banyak instruksi.
Para pemain sempat bingung dengan peran yang dijalankan Ishii itu, siapa sebenarnya pelatih mereka.
Ishii awalnya adalah Direktur Teknis Timnas Thailand yang diangkat sejak 13 Agustus 2023.
Pelatih berusia 57 tahun itu kemudian menggantikan Mano Polking pada 12 Desember 2023 sekaligus sebagai penasihat Timnas U-23 Thailand.
Setelah Sritaro, ada potensi Juan Torres Garrido juga akan melepas jabatannya sebagai pelatih Timnas U-23 Malaysia.
Para suporter sepak bola negeri itu sangat kecewa karena Harimau Muda tak meraih satu pun kemenangan di Piala Asia U-23 2024.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | DANTRI.com.vn |
Komentar