SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam harus mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 setelah tersingkir di putaran kedua babak kualifikasi zona Asia.
Vietnam dipastikan tersingkir setelah Timnas Indonesia mengalahkan Filipina 2-0 pada Selasa (11/6/2024) malam WIB.
Hasil itu membuat Vietnam sudah tidak bisa mengejar torehan poin Indonesia di posisi kedua klasemen Grup F.
Alhasil, Vietnam harus puas finis ketiga dan merelakan tiket putaran ketiga jatuh ke tangan Irak dan Indonesia.
Baca Juga: Media Vietnam Ungkap Cara Paling Realistis bagi Timnas Indonesia untuk Lolos Piala Dunia 2026
Dua kekalahan dari Indonesia pada Maret lalu dinilai sebagai faktor krusial di balik kegagalan Vietnam.
Terlepas dari itu, media Vietnam Soha.vn juga menilai tim nasional masih memiliki sejumlah kekurangan.
Termasuk para pemain generasi emas di era Park Hang-seo yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Di sisi lain, para pemain muda tidak menunjukkan tanda-tanda mampu menggantikan seniornya.
Dua tahun lalu, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengatakan alasan Park Hang-seo ingin mundur sebagai karena faktor usia.
Meski alasan tersebut cukup masuk akal, Soha menilai usia mungkin bukan alasan utama Park Hang-seo.
Soha memperkirakan bahwa salah satu alasan pelatih berusia 66 tahun itu mundur adalah karena masa depan Vietnam.
Park Hang-seo mungkin menyadari Vietnam akan mengalami kesulitan di masa depan.
Hal ini tidak lain karena ia "terpaksa" menggunakan pemain-pemain yang sama selama bertahun-tahun.
Selama masa pemerintahannya, ia selalu mengutamakan pemain favoritnya dan menempatkan prestasi di atas segalanya.
Dalam dua SEA Games berturut-turut, Vietnam membawa pulang medali emas di bawah asuhan Park Hang-seo.
Baca Juga: Pakar Vietnam Puji Pengembangan Timnas Indonesia: Sesuai Tren Sepak Bola Modern
Akan tetapi, itu tidak lepas dari keputusan Park Hang-seo memanfaatkan sepenuhnya hak untuk menggunakan pemain senior.
Bersama kelompok pemain generasi emas, ia telah menuai banyak prestasi bersejarah bagi sepak bola Vietnam.
Menurut Soha, kesalahan terbesar Park Hang-seo adalah ia lalai dalam menciptakan peluang bagi generasi muda.
Namun, Park Hang-seo tidak bisa berbuat apa-apa lantaran besarnya tekanan dan ekspektasi untuk meraih prestasi.
"Mungkin kesalahan terbesar Park Hang-seo adalah ia hampir lalai dalam menciptakan peluang bagi pemain muda."
"Dia harus mengeksploitasi para pemain kesayangannya secara berlebihan."
"Namun pada akhirnya, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi ketika tekanan untuk mencapai prestasi selalu berat."
"Semakin sukses dia dan Timnas Vietnam, semakin besar pula ekspektasi para penggemar dan pakar."
"Hanya dengan satu kegagalan, kritik pun langsung mengalir padanya," tulis Soha.
Hal ini kontras dengan Shin Tae-yong, yang langsung mengandalkan para pemain muda sejak awal melatih Timnas Indonesia.
Keputusan tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika Skuad Garuda kini mampu berprestasi dengan para pemain muda.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar