SUPERBALL.ID - Winger Timnas Malaysia, Faisal Halim, menyebut Kim Pan-gon menjadi salah satu alasan dirinya tetap ingin bermain sepak bola.
Seperti diketahui, karier Faisal sebagai pesepak bola terancam tamat menyusul insiden air keras yang menimpanya.
Faisal disiram air keras oleh orang tak dikenal di sebuah pusat perbelanjaan pada awal Mei lalu.
Akibatnya, pemain Selangor FC itu mengalami luka bakar tingkat empat dan harus menjalani empat tahap operasi.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Masuk Grup Mudah, Malaysia Paling Apes di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025
Faisal kini telah kembali ke rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga pekan.
Pencetak Gol Terbaik Piala Asia 2023 itu diperkirakan akan beristirahat selam 3-6 bulan sebelum kembali merumput.
Faisal tampil perdana di hadapan publik dalam konferensi pers di Selangor FC Training Center (SFC), Kamis (13/6/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Faisal mengaku berharap bisa kembali merumput dalam waktu dekat.
"Harapan saya, saya bisa kembali bermain dalam waktu satu bulan lagi," kata Faisal, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
"Namun, petugas medis memberi tahu saya bahwa periode paling awal adalah tiga hingga enam bulan."
“Sepanjang karier saya, saya tidak pernah istirahat lebih dari sebulan, apalagi dalam dua tahun terakhir saya kurang istirahat karena tugas di klub dan tim nasional."
“Saya tidak pernah mengambil cuti sakit meski ada kalanya saya demam dan sakit kepala karena fokus tugas di lapangan,” tambahnya.
Pemain berusia 26 tahun itu menyebut Kim Pan-gon menjadi salah satu alasan dirinya tetap ingin bermain.
Baca Juga: Malaysia Cari Lawan Turnamen Merdeka, Timnas Indonesia Tak Tersentuh karena Beda Kasta
Faisal mengungkapkan Kim Pan-gon memintanya untuk tidak berhenti bermain sepak bola dalam pertemuan di rumah sakit swasta bulan lalu.
“Kim Pan-gon datang menemui saya dan dia berharap saya tidak berhenti bermain sepak bola."
"Dia berharap tidak kehilangan Faisal Halim. Dia ingin saya kembali (ke lapangan)."
"Dia tidak ingin saya terjatuh dan dia tidak ingin saya berhenti bermain sepak bola," kata Faisal.
Sementara itu, Kim Pan-gon tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat menjenguk Faisal bulan lalu.
Ia tampak kesulitan menggambarkan perasaannya dan memahami tantangan besar yang harus dilalui sang pemain.
"Melihat dia (Faisal) kesakitan seperti itu, saya tidak tega melihatnya."
"Kata-kata tidak bisa mengungkapkan penderitaan Faisal."
"Sepak bola harus menjadi olahraga yang aman. Sepak bola harus diwarnai dengan kegembiraan dan persahabatan, bukan kekerasan."
"Kita perlu melindungi pemain dari bahaya," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar