Irvine juga sudah mengingatkan semua rekannya di tim untuk menyadari bahwa laga itu sangat besar dampaknya dalam konteks 10 pertandingan putaran ketiga ini.
"Kami harus segera mengambil pelajaran dari kejadian ini (kalah dari Bahrain) dan beralih ke hari Selasa karena ini adalah hasil performa yang sangat mengecewakan, kami harus jauh lebih baik," imbuhnya.
Irvine mengakui, kenaifan dan pemahaman terhadap realitas sepak bola Asia menjadi pelajaran berharga.
Beberapa tim Asia yang sebelumnya dianggap lebih rendah atau lemah sudah berubah total, termasuk Timnas Indonesia.
"Kami mencoba untuk bersiap, terutama para pemain muda yang belum pernah menjadi bagian dari hal ini sebelumnya tentang bagaimana (membuang waktu dan permainan) bisa terjadi," ungkapnya.
Baca Juga: Eks Rekan Setim Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen Buka Suara soal Kans Bela Timnas Malaysia
Ranking FIFA yang lebih tinggi dari lawan bukan lagi jaminan sebuah kemenangan.
Timnas Australia berada di peringkat 24 dunia, Bahrain 80, sedangkan Indonesia hanya 133.
Skuad Garuda bahkan berhasil mencetak gol lebih dulu sebelum akhirnya imbang 1-1 dengan Arab Saudi, yang berperingkat 56 dunia.
Ketika menjamu Bahrain, Australia sangat dominan dalam penguasaan bola (possession) dengan rasio 72%:28%.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, FIFA.com, Nine.com.au |
Komentar