Australia unggul dalam menyerang (attack) dengan total shots 11:3, walau shots on target hanya 4:1.
Bahrain lebih banyak bertahan (defense), yang tecermin dari keeper saves 1:4, clearances 14:33, dan interceptions 2:13.
Pengalaman Bahrain hampir mirip dengan Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi.
Rasio penguasaan bola (possession) Arab Saudi dan Indonesia adalah 66%:34%.
Dari sisi menyerang (attack) Indonesia juga kalah jauh dengan rasio tembakan keseluruhan (total shots) 18:8, walaupun shots on target hanya 4:2.
Pasukan asuhan Shin Tae-yong lebih sering memilih atau terpaksa bertahan (defense), yang terlihat dari statistik keeper saves 1:3, clearances 7:27, interceptions 12:22, dan blocks 2:7.
Pilihan bertahan itu sudah tampak pada formasi awal Timnas Indonesia 5-4-1.
Lini belakang dipercayakan kepada Calvin Verdonk, Jay Idzes, Rizky Ridho, Sandy Walsh, dan Nathan Thoe-A-On.
Sedangkan lini tengah diisi Witan Sulaeman, Ragnar Oratmangoen, Ivar Jenner, dan Thom Haye.
Shin Tae-yong bahkan menginstruksikan para pemain lini tengah untuk cepat turun membantu pertahanan ketika menghadapi serangan.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, FIFA.com, Nine.com.au |
Komentar