Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Skenario Timnas Indonesia Redam Australia, Parkir Bus Lebih Rapat atau Ofensif?

By Taufik Batubara - Sabtu, 7 September 2024 | 22:11 WIB
Jay Idzes dkk siap membela Timnas Indonesia meladeni Australia dalam matchday 2 Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 September 2024.
INSTAGRAM.COM/PSSI
Jay Idzes dkk siap membela Timnas Indonesia meladeni Australia dalam matchday 2 Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 September 2024.

Baca Juga: Imbangi Arab Saudi, Media Vietnam: Timnas Indonesia Membuat Seluruh Asia Ketakutan

Formasi itu berbeda dengan ketika Indonesia menghadapi Australia dalam babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Qatar, 28 Januari 2024.

Tampil dengan formasi 3-4-3, Shin Tae-yong kala itu yakin pada kemampuan Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Sandy Walsh mengawal lini pertahanan Indonesia dengan penjaga gawang Ernando Ari.

Dampaknya, Timnas Indonesia kelabakan dan kalah 0-4, 1 gol di antaranya adalah bunuh diri Baggott.

Kini, Indonesia dan Australia kembali bersua, tetapi dalam event dan suasana berbeda.

Shin Tae-yong lebih pede dengan kemampuan lini bertahannya, apalagi bersama kiper naturalisasi baru Maarten Paes.

Jadi, walau menghadapi Australia di GBK, penguatan lini bertahan dengan "parkir bus" lebih rapat dari saat melawan Arab Saudi akan menjadi pilihan realistis.

Dalam sepak bola, istilah "parkir bus" digunakan ketika sebuah tim beroperasi dengan banyak pemain di belakang bola saat tidak menguasainya.

Sistem ini juga cenderung mengutamakan risiko minimal dalam serangan, dengan sangat sedikit pemain yang berkomitmen ke depan untuk memastikan bahwa lawan tidak dapat melakukan serangan dengan cepat ketika mereka memenangkan bola kembali.

Memarkir bus dapat menyebabkan frustrasi yang besar karena lawan memiliki lebih sedikit ruang untuk menciptakan peluang dan sering kali terpaksa melakukan tembakan dari jarak jauh, dan mungkin saja kesalahan juga dapat terjadi karena kelelahan saat mereka mencari celah.

Dari frustrasi dan kelelahan itu diharapkan muncul kesempatan menyerang balik, sekecil apa pun, untuk membobol gawang lawan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufik Batubara
Sumber : SuperBall.id, FIFA.com, Nine.com.au

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X