SUPERBALL.ID - Pengamat sepak bola Tanah Air, Anton Sanjoyo, kritik Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia mengimbangi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Anton Sanjoyo mengakui bahwa performa Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi membuatnya terkejut.
Khususnya di babak pertama, di mana Timnas Indonesia dinilai unggul di semua lini atas tim tuan rumah.
Performa Timnas Indonesia di laga itu bahkan disebut sebagai salah satu yang terbaik yang pernah ia saksikan.
Terutama lini bertahan, disiplin bermain yang ditunjukkan Jay Idzes dan kolega berhasil membuat Arab Saudi kelimpungan.
Namun hanya sampai di babak pertama, karena kondisi paruh kedua pertandingan sangat berbeda.
Hal ini disampaikan langsung Anton Sanjoyo di hadapan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, dalam program Kompas Petang.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat ya kepada tim dan Pak Mardji (Sumardji)," ujar Anton Sanjoyo.
"Jujur saya terkejut, bukan hasilnya tapi cara bermain Indonesia terutama di babak pertama."
"Bahkan saya catat itu, sebetulnya Indonesia leading di semua lini," ucap Anton Sanjoyo.
"Bahwa Arab Saudi tidak bisa melakukan serangan, seperti kebingungan, pemain-pemain Indonesia begitu disiplin."
"Terutama pemain tengah dan belakang. Menurut saya itu salah satu penampilan timnas senior yang terbaik."
"Di 45 menit babak pertama," imbuhnya.
Baca Juga: Kata-kata Melas Pakar Vietnam: Jangan Lagi Bandingkan Kita dengan Timnas Indonesia
Menurut Anton Sanjoyo, banyak faktor yang membuat Timnas Indonesia menjadi lebih tertekan dengan serangan Arab Saudi.
Selain karena kondisi stamina sudah menurun, satu hal yang paling mengganjal di hati Bung Joy adalah performa pemain pengganti.
Menurutnya, pemain pelapis kualitasnya masih berada sedikit di bawah para starter di laga itu.
Hal ini merujuk pada performa Marselino Ferdinan dan beberapa pemain yang dimasukkan di babak kedua.
"Cuma memang di babak kedua, Pak Mardji, setelah ya kondisinya sudah capek dan segala macam.
"Indonesia tertekan, untungnya masih bisa menahan imbang ya," ujar Anton Sanjoyo.
"Tapi catatan saya memang, pemain lapis kedua ini harus ditingkatkan nih Pak Mardji."
"Karena menurut saya, pemain lapis kedua ini levelnya sedikit di bawah yang jadi starter," imbuhnya.
Baca Juga: Lawan Australia, Media Vietnam: Shin Tae-yong Mau Bikin Lebih Banyak Gempa Bumi
Bung Joy pun menyentil Shin Tae-yong, sosok yang bertanggung jawab atas naik dan turunnya performa Tim Garuda.
Baginya, pemain-pemain seperti Marselino, Hokky dan Sananta sedang dalam top performa tetapi progresnya di timnas terbilang lambat.
Shin Tae-yong harus bertanggung jawab atas itu, terlepas dari masuknya beberapa pemain diaspora yang langsung tune in dengan tim.
"Dan itu menurut saya bukan tugasnya Pak Mardji, tapi tugasnya Shin Tae-yong."
"Menaikkan level, karena kita kan punya Marselino Ferdinan, punya Hokky Caraka, punya Ramadhan Sananta."
"Itu kan sebetulnya yang terbaik yang kita punya sekarang, tapi yang saya lihat kok di bawah Shin Tae-yong ini progresnya agak lambat."
"Untungnya pemain-pemain diaspora yang begitu masuk, apalagi kalau kita bicara Jay Idzes, Maarten Paes."
"Begitu masuk tuh langsung tune in gitu, nah ini tertolong lah Pak Mardji," ujar Anton.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Tak Yakin Gol Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi Benar-benar Miliknya
Anton Sanjoyo juga mempertanyakan apakah Timnas Indonesia akan terus seperti itu ke depannya dengan mengandalkan pemain diaspora.
Inilah yang menjadi kritik sekaligus tantangan untuk Shin Tae-yong.
"Tapi kan situasi seperti itu tidak bisa kita harapkan berlanjut terus dengan sangat konstan, pasti ada naik turunnya," kata Anton Sanjoyo.
"Nah ini menurut saya challenge buat Shin Tae-yong, kalau turun jangan terlalu, kalau naik ya wajar-wajar saja."
"Sehingga stabil tuh Pak, kemarin tuh kalau bermain seperti babak pertama, saya yakin lolos Piala Dunia Pak," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar