SUPERBALL.ID - AFC langsung menanggapi PSSI yang melayangkan surat protes terkait wasit pertandingan Bahrain versus Timnas Indonesia.
Dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Riffa, Kamis (10/10/2024) malam itu, Timnas Indonesia merasa sangat dirugikan oleh wasit Ahmed Abu Bakar Al-Kaf.
Manajer Timnas Indonesia Sumardji bahkan langsung dihukum kartu merah ketika dari pinggir lapangan mengecam keras kepemimpinan wasit dari Oman itu.
Pelatih Skuad Garuda Shin Tae-yong dalam konferensi pers juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap wasit tersebut.
Menurutnya, banyak keputusan Ahmed Al-Kaf yang merugikan Indonesia dan menguntungkan Bahrain, termasuk soal tambahan waktu.
"Mengenai tambahan waktu, seharusnya 6 menit namun menjadi lebih dari 9 menit. Lalu, keputusan-keputusan wasit yang menurut saya bias. Saya rasa semua orang bisa memahami kenapa para pemain kami kesal terhadap keputusan-keputusan itu," tegasnya.
Baca Juga: Bela Timnas Indonesia, Media Thailand Minta Wasit Timur Tengah Stop Pimpin Laga Tim-tim ASEAN
Tuan rumah Bahrain unggul lebih dulu melalui gol free-kick keras Mohamed Marhoon pada menit ke-15, yang sama sekali tak disangka kiper Maarten Paes.
Timnas Indonesia berhasil menyamakannya melalui Ragnar Oratmangoen menit ke-45+3.
Gol itu sempat dicek wasit melalui video assistant referee (VAR), tapi dalam tempo cukup lama, sehingga mengganggu dan mencemaskan kubu Indonesia.
Tim Merah Putih berbalik unggul melalui gol Rafael Struick menit ke-74.
Hingga 90 menit, Timnas Indonesia masih unggul 2-1.
Wasit kemudian menetapkan waktu tambahan (additional time) 6 menit.
Setelah waktu tambahan itu tiba, Ahmed Al-Kaf belum meniup peluit akhir pertandingan, padahal sudah beberapa kali diingatkan oleh ofisial Indonesia.
Bahrain akhirnya mencetak gol penyama skor pada menit ke-90+9 melalui Marhoon.
Wasit tak mengeceknya via VAR, padahal situasi gol itu mirip dengan Ragnar.
Beberapa detik setelah gol tersebut terjadi, barulah Ahmed Al-Kaf meniup peluit panjang.
Bukan hanya kubu Indonesia dan fansnya, banyak pihak dari belahan bumi lain juga menyoroti kepemimpinan wasit itu.
"Dengan kejadian kemarin itu, kami melayangkan surat protes langsung. Saya sudah mengirimkan surat juga kepada Presiden AFC untuk mempelajarinya," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Sabtu (12/10/2024), sebagaimana kutip dari Antaranews.com.
Akan tetapi, beberapa jam setelah itu, AFC menjelaskan belum menerima surat protes dari PSSI tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Pesan Khusus di Balik Surat Protes ke AFC Usai Timnas Indonesia Gagal Menang
Sebagaimana dikutip dari New Straits Times di Malaysia, Sekretaris Jenderal AFC Datuk Seri Windsor John membenarkan konfederasi belum menerima pengaduan resmi dari PSSI.
AFC bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia.
Presiden AFC saat ini, yang menjabat sejak 2 Mei 2013, adalah Sheikh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa, berasal dari Bahrain.
Sebelum menjadi orang nomor 1 di AFC, dia adalah Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain (2002-2013).
Sedangkan Windsor adalah seorang administrator sepak bola dari Malaysia yang ditunjuk menjadi sekjen AFC sejak 2015.
"Kami perlu PSSI untuk mengklarifikasi apa yang mereka keluhkan, apakah itu kinerja, manajemen waktu, atau masalah spesifik lainnya. Kami sudah mendengar berbagai laporan, tapi pengaduan harus detail," tegas Windsor.
Meski demikian, Windsor menjanjikan bahwa laporan wasit, termasuk alasan penambahan menit bermain setelah additional time, akan ditinjau.
"VAR memonitor semua keputusan wasit, dan mereka harus membenarkannya (jika ada protes)."
"Walaupun ofisial pertandingan tidak mengomentari penampilan mereka secara terbuka, tapi tetap diharuskan memberikan laporan rinci kepada FIFA," jelas Windsor.
Dia mengaku pembenahan wasit masih sangat perlu dilakukan.
Windsor menyerukan pelatihan wasit yang lebih baik di seluruh Asia, khususnya di kawasan ASEAN.
"Kami membutuhkan lebih banyak wasit berkualitas dari wilayah ini. Saat ini, Nazmi Nasaruddin dari Malaysia adalah salah satu dari sedikit wasit terkemuka," tambahnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Duel Lawan Timnas Indonesia Jadi Laga Hidup Mati bagi China
Windsor telah melihat rekaman pertandingan Bahrain kontra Indonesia, terutama peristiwa kartu merah kepada Sumardji dan bek Shayne Pattynama yang hampir bentrok dengan pemain Bahrain.
Dia juga melihat ofisial pertandingan harus dikawal keluar lapangan oleh petugas keamanan.
Hasil imbang 2-2 dengan Bahrain merupakan yang ketiga bagi Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.
Pada laga sebelumnya, Indonesia bermain 1-1 di kandang Arab Saudi dan 0-0 saat menjamu Australia di Jakarta.
Walhasil, Indonesia turun ke posisi kelima klasemen Grup C dengan 3 poin.
Jepang di posisi pertama dengan 9 poin, disusul Australia 4, Arab Saudi 4, dan Bahrain 4.
China menjadi juru kunci tanpa poin.
Timnas Indonesia dan akan menghadapi China di Qingdao pada matchday keempat, Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar