SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Thailand, Masatada Ishii, meminta maaf kepada para penggemar usai Timnas Thailand ditekuk oleh Timnas Filipina.
Tim berjuluk Gajah Perang tersebut harus menelan pil pahit pada leg pertama semifinal ASEAN Cup 2024.
Pada kesempatan pertama ini, Thailand menyambangi markas Filipina.
Duel tersebut berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Manila, Jumat (28/12/2024) malam WIB.
Sayangnya, Sang Raja ASEAN harus takluk pada laga perdana semifinal tersebut.
Tim tuan rumah berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-1.
The Azkals sudah memimpin sejak menit ke-21 lewat aksi Sandro Reyes.
Thailand lalu menyamakan kedudukan melalui gol Suphanan Bureerat pada menit ke-45.
Nahasnya, gawang Thailand yang dijaga oleh Patiwat Khammai harus kebobolan di menit-menit akhir babak kedua.
Baca Juga: Kalah dari Filipina di Semifinal ASEAN Cup 2024, Fans Thailand Tunggu Respons Madam Pang
Bola tandukan Kike Linares tak mampu dibendung oleh Khammai dan masuk ke dalam gawangnya.
Alhasil, skor 2-1 untuk kemenangan Filipina tidak berubah.
Ini juga menjadi sejarah baru bagi tim Anjing Jalanan.
Sebab, mereka sebelumnya tidak pernah menang atas Thailand selama 52 tahun.
Kini, rekor panjang tersebut berhasil diruntuhkan oleh anak asuh Albert Capellas.
Usai laga, Masatada Ishii selaku pelatih kepala Thailand sangat tidak puas dengan hasil yang diraih timnya.
Namun, ia tetap meminta maaf kepada para penggemar atas hasil buruk ini.
"Saya mohon maaf atas hasil pertandingan ini," kata Ishii, dikutip SuperBall.id dari Ballthai.
Di lain sisi, Ishii mengaku bahwa sebelumnya ia tak tahu mengenai rekor ini.
Namun, kini nasi sudah menjadi bubur dan rekor tersebut runtuh.
Pelatih berusia 57 tahun tersebut mengatakan bahwa ASEAN Cup 2024 sangat sulit.
Semua tim yang menjadi peserta sudah meningkatkan kualitasnya masing-masing.
Ia juga mengatakan bahwa menang atau kalah adalah hal lumrah di dunia sepak bola.
"Saya tidak tahu statistik bahwa kami belum pernah kalah dari mereka sebelumnya di kompetisi ini."
"Sepak bola ASEAN sulit, karena menang dan kalah selalu bisa terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, kesulitan ini juga sudah diungkapkan oleh pelatih Timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong.
Hanya saja, ada perbedaan konteks soal kesulitan yang dialami oleh Shin dan Ishii.
Ishii berbicara bahwa sepak bola adalah hal yang sangat dinamis.
Sementara Shin, ia tercatat sudah dua kali mengeluh kesulitan.
Hal yang membuat Shin merasa sulit adalah padatnya jadwal kompetisi ini.
Ia kesulitan untuk mengatur kebugaran para pemain Timnas Indonesia agar tetap fit saat bertanding.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | ballthai.com |
Komentar