Itu membuktikan bahwa para pemain memang harus tunduk dengan apa yang dimau oleh pelatih.
Di masa itu, Riedl juga bertindak tegas perihal taktik dan aturan.
"Saya yang mengubah kedisiplinan saya almarhum Riedl. Sampai saya Riedl bilang 'a' ya 'a'," jelasnya.
"Jadi kekuasaan ini sepenuhnya ada di pelatih, karena ini tim nasional. Beda mungkin di klub."
"Seluruh keputusan tim nasional itu jangan disamakan sama di klub."
"Kita masuk tim nasional tunduk aturan apa yang (dimau pelatih), misal telat, berapa (denda) dipotong," pungkasnya.
Baca Juga: Sibuk Naturalisasi, Media Vietnam: ASEAN Cup 2024 Jadi Bukti Timnas Indonesia Lupa Bangun Fondasi
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Youtube |