Namun, pemilihan tersebut dihentikan oleh Pengadilan Distrik Pusat Seoul sehari sebelumnya.
Pengadilan mengeluarkan perintah penangguhan yang diajukan Huh Jung-moo, untuk menghentikan proses tersebut pada 7 Januari.
Dalam putusannya, pengadilan menyebutkan pelanggaran aturan prosedural "yang secara substansial melanggar keadilan pemilihan dan dengan demikian berdampak pada proses pemilihan."
Pengadilan juga menunjukkan bahwa KFA melakukan undian guna memilih pemilih untuk electoral college tanpa pengamat netral, sehingga sulit memastikan transparansi dan ketidakberpihakan proses itu.
Pengadilan menyatakan bahwa tidak mungkin untuk mengonfirmasi apakah komite manajemen pemilihan dibentuk sesuai dengan aturan KFA karena federasi ini tak mengidentifikasi anggota-anggotanya.
Pada Kamis sore pekan lalu, KFA dan komite manajemen pemilihan kemudian menetapkan tanggal baru pemilihan presiden menjadi 23 Januari.
Shin dan Huh langsung menolak jadwal baru tersebut dengan alasan bahwa mereka tidak pernah menyetujui hal itu sejak awal.
Baca Juga: Nganggur Usai Didepak dari Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Diminta Ngelatih Klub Ibu Kota Vietnam
Dalam konferensi pers pada Jumat lalu, Shin mengancam akan mengambil tindakan hukum untuk menghentikan pemilihan dan mendiskualifikasi Chung sebagai kandidat.
Huh juga mengatakan bahwa komite manajemen pemilihan tak memiliki wewenang untuk menjadwalkan ulang pemilihan presiden dan menuduhnya berbohong kepada media dan publik.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, Koreatimes.co.kr |