Shin dan Huh mengklaim bahwa komite memiliki bias pro-Chung yang jelas karena beberapa anggotanya memiliki hubungan dengan petahana itu.
KFA kemudian mengumumkan pembatalan pemilihan pada 23 Januari dan akan diadakan hingga tanggal yang belum ditentukan.
Keputusan itu diambil beberapa menit setelah delapan anggota komite manajemen pemilihan mengundurkan diri secara bersamaan di bawah tekanan yang meningkat.
Kedua pesaing Chung itu kemudian mendesak agar pemilihan presiden KFA diserahkan ke Komisi Pemilihan Nasional (National Election Commission/NEC).
NEC adalah institusi konstitusional independen di Korea Selatan, yang didirikan untuk melaksanakan pemilihan umum yang bebas dan adil.
Lembaga itu juga melaksanakan pemilihan presiden Korea Selatan, anggota DPR, dan sejumlah pemimpin pemerintahan lainnya.
"Cara terbaik untuk memastikan ketidakberpihakan adalah meminta NEC menangani proses tersebut, daripada membiarkan kelompok kepemimpinan KFA saat ini menunjuk anggota ke dalam komite manajemen pemilihan," tegas Huh.
Chung geram dan menyalahkan "kritik tanpa dasar" dari dua rivalnya atas gangguan terhadap pemilihan tersebut.
"Situasi ini hanya memperdalam ketidakpercayaan dan banyak orang dalam sepak bola yang berharap akan ada pemilihan yang adil merasa kecewa," kata Chung.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, Koreatimes.co.kr |