SUPERBALL.ID - Pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia murni urusan PSSI, tetapi kisruh besar kemudian melanda Federasi Sepak Bola Korea Selatan.
Shin Tae-yong dipecat pada 6 Januari 2025, padahal kontraknya sudah diperbarui hingga 2027.
Pemecatan pelatih dari Korea Selatan yang digaji sekitar Rp20 miliar per tahun itu menimbulkan efek finansial sangat besar bagi PSSI.
Mengutip akun Instagram @finfolkmoney, PSSI harus membayar kompensasi atau pesangon Rp60 miliar kepada Shin Tae-yong.
Warga Korea Selatan, terutama anak Shin Tae-yong bernama Shin Jae-won, kecewa terhadap keputusan PSSI itu.
Namun, pada saat yang sama mereka juga dihadapkan pada masalah yang lebih besar di negerinya sendiri terkait pemilihan presiden Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (Korea Football Association/KFA) periode 2025-2029.
Agenda pemilihan orang nomor satu di federasi itu seharusnya digelar tanggal 8 Januari 2025, yang diikuti tiga kandidat, yakni Chung Mong-gyu, Shin Moon-sun, dan Huh Jung-moo.
Chung adalah petahana yang ingin kembali menjadi presiden untuk masa jabatan keempatnya.
Shin merupakan mantan pemain adan analis TV, sedangkan Huh adalah eks pelatih kepala Timnas Korea Selatan dua periode.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, Koreatimes.co.kr |
Komentar