Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Menjadi pemain Primavera Inter (Inter Milan U-19) belum tentu menjajikan masa depan yang cerah.
Persaingan yang lebih ketat justru hal yang harus dihadapi para pemain muda ini.
Hal ini terungkap dalam Episode 2 Dream Chaser Inter yang merupakan program unggulan Mola TV.
Pemain muda jebolan Inter Milan hanya sedikit yang berakhir di klub besar dan jadi pemain bintang. Sisanya? Harus mengakhiri mimpi mereka dan memulai karier baru di luar dunia sepak bola.
Baca Juga: We Got Game Ep.3 - Kekuatan Mental Jadi Salah Satu Kunci Kemenangan
Cerita ini diungkapkan langsung oleh pekatih fisik Primavera Inter, Mario Familiari.
Bergelut di dunia kepelatihan sejak 1997 membuat Familiari melihat banyak hal yang terjadi. Kedekatannya dengan pemain-pemain yang dilatihnya membuatnya terus terhubung dengan para pemain yang bahkan memilih menghentikan kariernya.
"Saya senang olahraga sejak kecil. Saya harus dipaksa pergi, jika tidak saya akan bermain semuanya. Ketika berhenti bermain, saya ingin melanjutkan karier sebagai pelatih. Saya mulai jadi pelatih sepak bola wanita di Serie A yang membuat saya melatih tiga timnas wanita. Tahun 1997, 20 tahun lalu, saya membuka sasana (tempat fitnes). Saya selalu membagi waktu antara di sasana dan tempat latihan," cerita Familiari dalam episode 2 Dream Chaser Inter.
Pada 2018, dimana dokumenter Dream Chaser Inter dibuat, merupakan tahun keempat Familiari menjadi pelatih fisik Primavera Inter. Sejak saat itu ada satu pemain yang akrab dengan Familiari, Jacopo namanya.
Baca Juga: Demi Neymar, Barcelona Rela Lepas Tiga Pemain Sekaligus?
"Saya akrab dengan para pemain terutama ada satu, Jacopo. Dia dulu pemain dan kini dia rutin ke sasana saya. Kami tetap akrab, karena mereka bekerja bersama kami," ungkap Familiari.
Jacopo adalah salah satu pemain jebolan akademi milih Inter Milan, Internazionale Milano Settore Giovanile atau Inter Milan Youth Sector. Persaingan ketat dan ketidakmampuan bertahan membuat Jacopo harus merelakan mimpinya sebagai pesepak bola profesional.
"Saya main di Inter sejak usia 8 tahun sampai masuk tim Primavera. Saya terakhir di Primavera 2010/2011, lalu saya dipinjamkan ke tim lain. Saya bermain di beberapa tim. Tiga tahun di Lega Pro (Serie C). Lalu saya ikut tim kasta kedua di Portugal, tapi itu tidak berjalan lancar. Saya pikir karena pernah di Inter dan Primavera, saya sudah berhasil. Kini saya menjadi pemain non-profesional," ungkap Jacopo.
Jacopo kini lebih banyak mengahbiskan waktu membantu di sasana milik Familiari.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Ep.1 - Langkah Baru demi Mewujudkan Mimpi
"Kisah Jacopo adalah kisah dari banyak pemain jebolan Primavera. Kami coba membuat mereka (pemain Primavera Inter) paham bahwa harapan mereka memang tinggi tapi mereka harus menaklukkan dunia di luar Inter. Kadang kita harus melawan pemain usia 32 tahun yang punya keluarga yang rela memberikan segalanya di lapangan," tambah Familiari.
Sebagai pelatih fisik, Familiari tentu saja mengemban beban ini. Ia harus menyadarkan para pemain muda tersebut bahwa kenyataan tak semudah yang bisa dibayangkan.
Meski berat, Familiari harus terus mengingatkan kenyataan pahit ini pada para anak asuhnya.
Ia dan staf pelatih lain ingin membantu mereka memahami situasi.
Bagaimana para pemain muda Inter ini harus menghadapi tugas berat ditengah ketatnya persaingan dan mimpi jadi pemain besar? Saksikan kisah selengkapnya di Episode 2 Dream Chaser Inter hanya di Mola TV.
Nonton Dream Chaser Inter Episode 2