Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Chelsea Eddie Newton percaya bahwa masalah pribadi dengan Jose Mourinho mengakibatkan keluarnya Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne.
Mourinho melatih Chelsea untuk kedua kalinya pada 2013 dan berhasil mengangkat gelar Liga Inggris dan Piala Liga sebelum dipecat pada 2015.
Pada masa itu, Mohamed Salah dan Kevin de Bruyne keluar dari daftar pemain andalan Chelsea.
Salah dan De Bruyne mengalami nasib buruk di Chelsea, tetapi keduanya bangkit kembali dan berhasil membuktikan diri sebagai dua pemain terbaik di dunia.
Baca Juga: Sadio Mane Tak Terima Melihat Rekan Setimnya Tidak Masuk Nominasi Ballon d’Or
Newton, yang pernah bekerja di bawah asuhan Mourinho dan Roberto Di Matteo di Chelsea, yakin kepergian Salah dan De Bruyne bukan karena bakat masing-masing.
Dia menambahkan bahwa Mourinho tidak melakukan kontak langsung dengan pemain sayap Liverpool dan playmaker Manchester City tersebut.
“Bagi saya, saya pikir Salah dan De Bruyne (meninggalkan Chelsea) bukan karena bakat,” kata Newton, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari SportBible.
“Itu adalah masalah personal (dengan Mourinho). Saya hanya tidak berpikir itu berhasil pada saat itu.”
“Saya pikir mereka sudah lebih dari baik, tetapi manajer (Mourinho) tidak mau melakukan kontak langsung dengan mereka, jadi itu tidak berhasil,” tambahnya.
Baca Juga: Performa Hancur di Real Madrid, Eden Hazard Akan Diretur ke Chelsea
Hal ini kemudian menjadi pertanyaan apakah Romelu Lukaku juga gagal di Chelsea saat itu karena Mourinho.
Lukaku berada di Chelsea selama masa pemerintahan kedua Mourinho dimana dia dipinjamkan ke Everton dan menjadi pemanen pada 2014.
Striker Belgia itu bersatu kembali dengan Mourinho di Manchester United pada 2017 sebelum sang pelatih asal Portugal tersebut dipecat pada 2018.
Namun Newton memastikan bahwa kisah kelam Lukaku saat pertama kali membela Chelsea hanya karena ia belum siap.
Baca Juga: Nominasi Ballon d'Or 2021! Pemain dari Liga Inggris Paling Dominan
“Untuk Lukaku, dia belum siap saat itu, dan saya tidak peduli apa kata orang,” jelas Newton.
“Dia hanya belum siap menjadi No 9 utama di depan dan membawa bebean seperti Didier (Drogba).”
“Dia akan selalu dibandingkan dengan Didier dan itu tidak adil baginya saat itu.”
“Itu adalah situasi yang berbeda untuk pemain yang berbeda.”
“Dia sekarang kembali ke Chelsea, lebih dewasa dan pemain senior yang bisa bermain mendukungnya untuk mencetak gol.”
Baca Juga: Statistik Mengenaskan Timo Werner di Chelsea, Golnya Lebih Sering Dianulir ketimbang Disahkan
“Dia sekarang siap untuk menyelesaikan perjalanan itu dan permainan adil untuknya.”
“Banyak kerja keras yang telah dia lakukan untuk sampai di titik seperti sekarang ini,” imbuh Newton.