Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya merasa hebat,Tapi aku yakin aku bukan satu-satunya. Ada banyak dan saya bukan favorit," ujar Bagnaia seperti dikutip Superball.id melalui Speedweek.com.
"Saya pikir ada lebih dari satu favorit untuk gelar itu," tambahnya.
Baca Juga: Dorna, FIM, dan ITDC Sepakat Akan Aspal Ulang Sebagian Trek Mandalika
Ketika ditanya siapa yang akan mendapatkan podium pada series pertama di Losail nanti, Bagnaia mengaku tidak terlalu memikirkan itu.
Namun pebalap berusia 25 tahun tersebut mewaspadai tiga tim yang kemungkinan mendapatkan podium di Losail.
"Saya tidak tahu siapa yang akan menjadi lawan paling sulit di Qatar, tapi saya pikir Honda melakukan pekerjaan dengan baik. Suzuki dan Aprilia juga," ujarnya.
Ia pun mengaku tak terlalu memusingkan beban yang ada di pundaknya setelah Ducati menjadikannya ujung tombak untuk merebut gelar juara dunia musim ini.
"Itu tidak membuat saya tertekan, saya tidak benar-benar bekerja seperti itu dengan Ducati."
"Saya sangat senang bahwa saya menunjukkan bagian akhir musim yang bagus tahun lalu dan saya sedang mengerjakan proyek baru ini dengan pebalap Ducati lainnya," tegas Bagnaia.
Misi yang diemban oleh Bagnaia ini tergolong gampang-gampang susah.
Sebab Quartararo masih belum puas dengan motor M1 2022 yang diberikan Yamaha, Ia masih mengeluhkan tentang top speed dari motornya itu.
Namun Quartararo pun tak ingin melepaskan gelar juara dunia begitu saja, hal itu dikarenakan ia memiliki kontrak sampai akhir musim ini dengan Yamaha.
Pastinya pebalap asal prancis tersebut ingin memberikan yang terbaik untuk Yamaha meskipun belum diketahui ia akan memperpanjang kontrak atau bergabung dengan tim lain.