Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pemain timnas Spanyol Xabi Alonso mengiris lututnya sebelum semifinal Piala Dunia 2010 dan mengalami serangan panik sebelum memberi tahu dokter tentang lukanya.
Hanya sepuluh menit sebelum bertemu dengan tim nasional Spanyol untuk berangkat ke pertandingan semifinal mereka melawan Jerman, Alonso tidak sengaja 'memotong lututnya dari sisi ke sisi' dalam di kamar mandi.
Dia membuat lututnya teriris pecahan kaca setelah pintu kamar mandi terlepas dari engselnya.
Kamar mandi Alonso bahkan tampak seperti 'adegan dari Psycho', menurut dokter timnas Spanyol Dr. Juan Jose Garcia Cota., karena banyaknya darah.
Gelandang Spanyol itu kemudian mengalami serangan panik yang membuatnya tidak bisa menangis.
"Darah selalu mengejutkan, tetapi dalam kasus ini, yang mengejutkan saya adalah melihat lutut saya terpotong dari sisi ke sisi dari mana lemak menempel pada kulit dan jaringan otot terbuka,” kata Alonso, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari SportBible.
"Satu-satunya rasa sakit adalah dari dalam. Selamat tinggal ke semifinal dan final Piala Dunia.”
“Saya tidak bisa mempercayainya. Serangan panik dan kesedihan yang saya derita pasti membuat saya tidak menangis."
Dr Cota menambahkan berkata: "Ketika saya memasuki ruangan, saya menemukan Xabi pucat dan terguncang, hampir shock.”
“Dia menutupi lututnya dengan handuk untuk membukakan pintu untukku. Dia berlumuran darah, kamar mandinya tampak seperti adegan mandi dari Psycho. Benar-benar seperti TKP.”
"Dia hanya berhasil memberi tahu saya dengan memohon: 'Dokter, demi Tuhan, lakukan apa yang Anda inginkan, tetapi saya harus bermain.’”
“Kata-katanya masih terngiang-ngiang di kepala saya hingga saat ini.”
Dr. Cota kemudian bergumul dantara kepala dan hatinya tentang apakah dia harus mengizinkan Alonso bermain atau tidak.
Baca Juga: Chelsea Bisa Gigit Jari Gara-gara Pernyataan Pelatih Baru PSG
"Kepala saya mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin bagi Xabi untuk bermain dan bahwa dia harus memberi tahu pelatih. Itu adalah pertarungan antara kepala dan hati," tambahnya.
“Saya memiliki banyak keraguan tentang apakah akan memberi tahu (pelatih) Vicente (Del Bosque) tentang apa yang telah terjadi.”
“Saya tidak tahu apakah saya melakukan hal yang benar, tetapi saya pilih membiarkannya bermain dengan luka. Katakan saja tatapan Xabi mengalahkan akal sehat."
Alonso akhirnya bermain dengan perban melilit lututnya karena Vicente del Bosque dan rekan satu timnya tidak tahu tentang kecelakaannya.
Dia tampil di semifinal dan final melawan Jerman dan Belanda, saat Spanyol memenangkan Piala Dunia 2010.