Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, menyebut dua tim yang paling dibencinya.
Dua tim tersebut adalah Liverpool dan Manchester City.
Seperti diketahui, Manchester United dan Liverpool merupakan dua tim paling sukses sepanjang sejarah sepak bola Inggris.
Manchester United saat ini masih pemegang rekor dengan memenangi 20 gelar Liga Inggris.
Liverpool menempel ketat Manchester United dengan perolehan 19 gelar juara liga.
Gelar ke-19 Liverpool itu didapatkan The Reds pada 2020 setelah penantian selama 30 tahun.
Baca Juga: Muncul di Media Sosial, Cristiano Ronaldo Beri Kode untuk Man United?
Sementara itu, rival sekota Manchester United, yakni Manchester City telah menikmati kesuksesan mereka sebagai klub Liga Inggris paling mengerikan baru-baru ini.
The Citizens memenangi enam dari delapan gelar liga dalam 10 tahun terakhir.
Saat ditanya mana yang paling dibenci dari dua tim tersebut, Rashford memilih Liverpool.
Adapun alasan Rashford memilih Liverpool karena persaingan gelar kedua tim yang begitu sengit.
"Liverpool. Saya tidak suka Liverpool dan City," ungkap Rashford sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.
"Jelas Liverpool memiliki sejarah sehingga sedikit lebih pahit."
"Dengan City, sepertinya Anda tidak menyukai mereka tetapi Anda tidak benar-benar memiliki alasan besar untuk tidak menyukai mereka."
"Anda baru saja tumbuh dan itu adalah dua sisi Manchester. Satu memakai biru muda dan satu memakai merah."
"Tapi persaingan dengan Liverpool rasanya jauh lebih."
Rashford kemudian menceritakan pengalamannya saat bermain di markas Liverpool, Stadion Anfield.
Di Anfield, Rashford merasa suporter Liverpool bisa membuatnya mudah terpancing emosi dan memengaruhi permainan.
Meski demikian, hal tersebut tidak akan membuatnya terpengaruh untuk berbuat jahat kepada pemain lawan.
"Penggemar mereka dapat mengambil permainan dari Anda," lanjut Rashford.
"Jika Anda membiarkan mereka, mereka dapat mengambilnya dari Anda."
"Pertandingan pertama saya di Anfield, saya hampir diusir langsung, tapi saya bukan pemain jahat."
"Saya tidak akan mencoba dan menyakiti seseorang dengan sengaja," jelasnya.