Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Bali United menggelar sosialisasi tentang safety and security stadion untuk para suporter agar tidak terulang tragedi Kanjuruhan.
Tidak hanya suporter, dalam acara tersebut turut hadir juga Owner Bali United Pieter Tanuri, Ketua Panitia Pelaksana Stadion Dipta Ketut Suantika (Rojak), Security Officer (SO) Indra Waisnawa, dan General Coordinator Richie Kurniawan.
Menurut Pieter, tragedi Kanjuruhan seharusnya dilihat dari dua sisi, salah satunya adalah pembelajaran pada seluruh klub agar tidak mengulangi kejadian serupa.
"Kita semua harus melihat kejadian masa lalu ini untuk melihat ke depan. Melalui tragedi Kanjuruhan semua pihak bukan saling menyalahkan tapi bisa belajar," ujar Pieter dikutip SuperBall.id dari laman resmi klub.
Baca Juga: Apa Tugas Steward Sepak Bola di Liga 1? Selain Gantikan Polisi sebagai Pengaman Stadion
Setelah tragedi Kanjuruhan, Pieter melihat semua pihak saling bersatu untuk sepak bola Indonesia lebih maju lagi.
Hal tersebut bisa dilihat dari bersatunya semua suporter, bahkan yang dikenal memiliki rivalitas.
"Dari pihak keamanan, kepolisian, suporter, panitia pelaksana, dan semua aspek dalam pertandingan."
"Semua saling bersatu dan mendukung. Bisa dilihat dari bersatunya beberapa suporter yang terkenal rivalitasnya."
Melalui sosialisasi tentang safety and security, Pieter berharap keamanan dalam stadion I Wayan Dipta lebih baik lagi.
"Kita bisa introspeksi dari kejadian duka ini untuk menjadi lebih baik untuk sepak bola Indonesia."
"Manajemen Bali United sendiri tentu akan meningkatkan standar keamanan stadion."
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Berangkat ke Eropa, Pertanda Shin Tae-yong Tidak akan Mundur?
Sementara Panpel Stadion I Wayan Dipta, Ketut Suantika, mengaku sudah menerapkan standar sesuai FIFA.
Terlihat dari para aparat keamanan dan Panitia Pelaksana, mereka semua menggunakan pakaian adat selama bertugas di stadion.
"Perihal keamanan dari kami panitia sendiri selama ini memakai pakaian adat," ujar Ketut.
"Ini adalah budaya dan lebih disegani, hanya kekurangan kami selama ini memang tidak memakai rompi steward. Hal ini akan kami perbaiki."
Agenda yang dilakukan oleh Bali United ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus serupa dengan tragedi Kanjuruhan.
Kehadiran penonton di stadion memang dibutuhkan oleh Bali United, mereka membutuhkan dukungan suporter agar memperoleh hasil terbaik.
Saat ini, Bali United berada di peringkat lima klasemen Liga 1 dengan perolehan 21 poin.
Baca Juga: Indra Sjafri Ungkap Ada Pemain Keturunan di Belanda yang Siap Bela Timnas Indonesia