Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pemain sekaligus manajer Chelsea, Frank Lampard mengungkap apa yang terjadi di balik layar kebobrokan The Blues musim 2022-2023.
Frank Lampard ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada musim panas 2019, namun kesulitan menunjukkan kemampuan membuatnya dipecat pada Januari 2021.
Lampard kembali menjadi manajer sementara The Blues usai pemecatan Chelsea terhadap Graham Potter, sekali lagi ia gagal membalikkan keadaan.
Eks kapten Timnas Inggris itu hanya diberi kepercayaan 11 kali memimpin Chelsea di sisa laga akhir musim 2022-2023 sebelum didepak lagi.
Dalam sebuah podcast The Diary Of a CEO, Lampard mengungkapkan apa yang terjadi di balik layar dan membuat The Blues hancur berantakan.
Baca Juga: Bursa Transfer - Siap Diboyong Man City, Man United Terancam Kehilangan 2 Sosok Bintang
Di hadapan Steven Bartlett, Lampard jujur-jururan perihal apa yang terjadi selama ia menjabat sebagai manajer klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu.
Menurutnya kehancuran Chelsea karena kurangnya dasar berupa keinginan dari para pemain dalam membangun sebuah tim.
"Saya melakukan semua yang saya bisa dalam pekerjaan ini untuk mencoba dan meningkatkan tetapi saya tahu di balik layar ada banyak hal," ucap Lampard.
"Ketika Anda kekurangan dasar-dasar itu, itu benar-benar harus mencapai tempat yang Anda inginkan.
Baca Juga: 3 Pilar Timnas U-23 Indonesia Kena Sanksi AFC, Calon Penggantinya Justru Berlabel Senior
"Dan seperti yang saya katakan ada pemahaman di klub bahwa itu harus diubah sekarang," imbuhnya.
Lebih lanjut, kesulitan utama Chelsea berkembang karena skuad yang terlalu besar menyusul banyaknya pemain bintang yang datang.
"Hal terbesar tentang standar adalah ukuran skuad dan motivasi pemain yang tidak akan Anda mainkan," ujar Lampar.
"Dalam sepak bola, itu tantangan dengan 20 pemain yang merupakan skuad modern.
Baca Juga: Liga 1 - Jamu Dewa United di GBLA, Pelatih Persib Bandung Ketar-ketir
"Tapi Chelsea menjadi sangat besar, sampai pada titik yang bisa saya katakan.
"Dan saya tidak mengkritik pemain itu karena menurunkan standar tetapi saya ingin mencoba dan mengeluarkan sesuatu," imbuhnya.
Satu pesan yang disampaikan Lampard agar Chelsea bisa keluar dari tekanan, para pemain terpilih harus benar-benar berjuang untuk klub.
Berusaha lepas dari keluhan yang membuat kehancuran di internal tim itu sendiri, karena musim panjang yang harus dilalui.
Baca Juga: Terpukau Pemain Diaspora Indonesia, Media Vietnam Lakukan Hal Tak Terduga
"Anda tidak bisa sukses tanpa semangat tim dan kebersamaan," kata Lampard.
"Tapi ketika saya sampai di sana, saya bisa melihat bahwa semangat dan kebersamaan tidak ada.
"Anda harus berlatih elit untuk menjadi elit, tetapi di Chelsea ketika Anda melakukan itu.
"Anda harus melakukannya 'benar, jika saya ingin benar-benar fokus pada 10 atau 11 untuk besok, itu berarti saya harus memiliki 18 pemain, mereka di sana.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 - Persib Bandung Ditantang Tim Kejutan, Persija Jakarta Hadapi Tim Pesakitan
"Dan Anda melihat bahasa tubuh beberapa dari mereka, dan mereka seperti, 'Lagi?', karena mereka telah mengalaminya sepanjang musim." imbuhnya.