Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Fakta menarik di balik Timnas Vietnam, dua pelatih kondang mereka ternyata secara tak langsung melakukan diskriminasi terhadap pemain bertubuh kecil.
Di saat performa Timnas Vietnam tengah dalam sorotan, muncul kembali pernyataan lama Hoang Anh Tuan yang dianggap mendiskriminasi pemain bertubuh kecil.
Timnas Vietnam baru saja menderita tiga kekalahan melawan China, Uzbekistan dan Korea Selatan dengan total kebobolan 10 gol ke gawang mereka.
Muncul banyak pertanyaan mengenai penyebab kekalahan telak Vietnam, mulai dari kurang siapnya tim hingga keraguan akan kualitas Troussier.
Berbagi pengalaman saat timnya menelan kekalahan dari lawan yang sama, Hoang Anh Tuan menjelaskan secara gamblang apa permasalahannya.
Baca Juga: Messi Lokal dan Bek Penghancur Kaki Cedera Parah, Media Vietnam: Kabar Duka untuk Troussier!
Vietnam masih bukan lawan sepadan bagi tim-tim kuat Asia, seperti Korea Selatan hingga Uzbekistan, masalahnya adalah postur pemain.
Filosofi sepak bola Troussier sama dengan Hoang Anh Tuan, yakni penguasaan bola dan karena postur pemain Vietnam bertubuh kecil maka syarat wajib diberikan.
Meski bertubuh kecil, para pemain dituntut harus tahu cara bermain penguasaan bola, berpikir cerdas, gesit dan terampil cepat.
Bagi Hoang Anh Tuan, pemain Vietnam memiliki potensi namun level para pemain belum sebanding dengan wilayah lain yang sepak bolanya lebih maju.
Baca Juga: Reaksi Kocak Pendukung Vietnam Lihat Kenaikan di Ranking FIFA meski Kalah Tiga Kali Beruntun
Menjadi tugas berat bagi Hoang Anh Tuan dan Troussier untuk membangun filosofi sepak bola modern dengan segala keterbasan.
Hal ini diakui Hoang Anh Tuan, baginya menerapkan filosofi tersebut dengan perspektif yang sudah ada bukanlah perkara mudah.
"Filosofi yang saya dan Pelatih Troussier berikan adalah bahwa para pemain harus tahu cara bermain dengan penguasaan bola."
"Pemain Vietnam bertubuh kecil jadi harus cerdas, gesit, terampil, dan cepat. Namun, kelas sepak bola Vietnam juga memiliki kesenjangan yang besar dengan dunia."
Baca Juga: Dewa Penolong Timnas Vietnam saat Nasib Troussier di Ujung Tanduk
"Saat ini, kami mencoba memainkan bola-bola pendek dan kecil. Namun saat bermain melawan Korea Selatan dan Uzbekistan, bagaimana tim Vietnam menguasai bola?"
"Kita harus memahami bahwa bermain sepak bola pendek dan kecil adalah tujuan ideal, bukan memaksakan semua lawan."
"Memang sangat sulit dan saat ini kita belum bisa melakukannya, tapi jangan pesimis dengan masalah itu."
"Saya yakin para pemain Vietnam akan mendapatkan pertandingan yang bagus dengan cara bermain ini, dan secara bertahap gaya permainan tersebut akan dibangun."
Baca Juga: Media Vietnam Soroti TC Timnas Indonesia di Turki, Singgung Naturalisasi Besar-besaran
"Mengubah filosofi sepak bola dan perspektif taktis bukanlah perkara sederhana," imbuhnya.
Troussier harus mampu membuktikan kualitasnya dalam dua ajang terdekat, Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023.
Jika Vietnam gagal dalam dua ajang ini, bisa dipastikan posisi Troussier benar-benar berada di ujung tanduk.