Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Teka-teki seputar sosok pengganti Philippe Troussier sebagai pelatih Timnas Vietnam hingga saat ini masih menjadi misteri.
Pasalnya, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) belum mengumumkan pelatih baru untuk menukangi tim nasional.
Kendati demikian, sejumlah nama dikabarkan telah mengajukan lamaran kepada VFF untuk posisi tersebut.
Dilansir SuperBall.id dari Soha.vn, Marco Pezzaiuoli menjadi nama terbaru yang melamar ke VFF.
Pelatih asal Jerman itu dikabarkan tertarik untuk melatih Vietnam menggantikan posisi Troussier.
Meski perjalanan kariernya terbilang biasa-biasa saja, Pezzaiuoli cukup dikenal di sepak bola Jerman.
Terutama karena peran pentingnya dalam pengembangan sepak bola usia muda di negara tersebut.
Pezzaiuoli memulai karier kepelatihan dengan menjadi caretaker di Karlsruher SC pada 2002 menggantikan Joachim Loew.
Setelah meninggalkan Karlsruher SC, ia menjadi asisten pelatih di klub asal Korea Selatan, Suwon Samsung Bluewings.
Karir kepelatihan Pezzaiuoli terus berkembang seiring ia menghabiskan 4 tahun memimpin tim nasional Jerman dari U-15 hingga U-18.
Pada 2009, ia bahkan sukses memenangi Piala Eropa U-17 saat Jerman menjadi tuan rumah.
Ia melatih pemain berbakat seperti Marc Andre ter Stegen, Bernd Leno, Kevin Volland dan Mario Gotze.
Pada tahun 2010, ia menerima posisi sebagai asisten pelatih Ralf Rangnick di TSG Hoffenheim.
Baca Juga: Terlalu Meremehkan Timnas U-23 Indonesia, Mulut Pelatih Yordania Harus Dibungkam Shin Tae-yong
Saat Rangnick pindah ke Schalke, Hoffenheim menunjuk Pezzaiuoli sebagai pelatih sementara hingga akhir musim 2010-2011.
Setelah itu, karier pelatih berusia 55 tahun tersebut kemudian mengalami banyak pasang surut.
Ia pernah bekerja di klub seperti Cerezo Osaka di Jepang, Guangzhou Evergrande di China, dan Bengaluru FC di India.
Terakhir, ia menjabat sebagai Direktur Teknik di klub raksasa Turki, Galatasaray.
Untuk bisa menukangi Vietnam, Pezzaiuoli harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh VFF.
Di antaranya kandidat harus mempunyai keahlian yang baik (Ijazah Pro dari FIFA, AFC).
VFF juga mengedepankan kesesuaian, mengikuti tren perkembangan sepak bola modern, tidak ketinggalan zaman dengan arus umum sepak bola dunia.
VFF juga mempromosikan kandidat yang memiliki sikap lembut, daya jual tinggi, dan interaksi positif dengan media.
Selain memiliki CV yang baik, kandidat juga harus menjamin prestasi yang baik minimal dalam 3, 5, atau 10 tahun terakhir.