Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dampak kekalahan dari Timnas U-23 Indonesia terhadap Korea Selatan sungguh luar biasa.
Pelatih Timnas U-23 Korea Selatan Hwang Sun-hong meminta maaf kepada seluruh rakyat negerinya karena gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Bersamaan dengan itu, dia mendesak perombakan besar dalam operasional program timnas.
Hwang pulang ke negaranya dari Qatar dengan membawa derita kekalahan 10-11 dari Indonesia melalui adu penalti di perempat final Piala Asia U-23 2024.
Mengingat turnamen AFC itu juga berfungsi sebagai kualifikasi Asia untuk Olimpiade Paris, dengan syarat harus finis di tiga besar untuk lolos otomatis, maka Korea gagal.
Dengan demikian, Korea akan absen di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
"Saya ingin meminta maaf kepada fans kami. Tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya sebagai pelatih kepala," kata Hwang kepada wartawan di Bandara Internasional Incheon, sebelah barat Seoul, Sabtu (27/4/2024).
Dia menilai para pemainnya harus terus berkembang, dan telah melakukan yang terbaik dalam situasi yang sulit.
"Saya berharap orang-orang akan menyemangati mereka, dan tidak terlalu mengecamnya," imbuhnya.
Ditanya apa yang perlu dilakukan Korea untuk menghindari kesalahan langkah lagi di masa depan, Hwang menunjuk pada sistem operasional program timnas U-23.
Hwang mengambil alih program itu pada September 2021.
Meskipun dia dikontrak hingga melewati Olimpiade Paris 2024, persisnya hingga 31 Agustus mendatang, Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) tetap meminta Hwang menjalani penilaian kinerja paruh waktu setelah Asian Games Hangzhou 2022, yang ditunda satu tahun karena Covid-19.
Hwang akhirnya lulus penilaian itu setelah memimpin Korea meraih medali emas sepak bola Asian Games 2022.
Namun, pelatih berusia 55 tahun itu mengatakan bahwa keharusan membangun tim untuk Asian Games membuatnya hanya memiliki sedikit waktu guna mempersiapkan kualifikasi ke Olimpiade Paris.
"Menurut saya, para pelatih timnas U-23 harus dilantik selama empat tahun (tanpa penilaian paruh waktu). Kalau jaminan kerja mereka tergantung pada Asian Games, maka mereka hanya bisa fokus pada Asian Games dulu," kata Hwang.
"Ini mungkin terdengar seperti alasan, tapi setelah Asian Games, tak ada banyak waktu tersisa untuk bersiap menghadapi Olimpiade," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Vs Uzbekistan - Fakhri Husaini soal Rafael Struick Absen: Ini yang Kita Tunggu!
Hwang merasa program yang diterapkan KFA itu memaksa pelatih dan asistennya terbelah.
"Dalam struktur saat ini, sulit bagi kami untuk mendominasi negara-negara Asia di kualifikasi Olimpiade. Kami harus punya rencana jangka panjang, atau kita akan semakin tertinggal dari pesaing kita," tandasnya.
Menjelang Piala Asia U-23 2024, Hwang sempat harus memikul tanggung jawab ekstra sebagai pelatih sementara (caretaker) di timnas senior Korea Selatan.
KFA memecat Juergen Klinsmann setelah kekalahan semifinal Korea di Piala Asia 2023 pada bulan Februari lalu.
KFA lalu meminta Hwang memegang jabatan tersebut untuk dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret.
Di bawah kendalinya, Son Heung-min dkk meraih hasil imbang 1-1 dan kemenangan 3-0 dalam pertandingan kandang-tandang melawan Thailand.
Namun, akibatnya, persiapan Timnas U-23 Korea Selatan yang tampil sebagai undangan turnamen di Arab Saudi harus tanpa Hwang.
Hwang membantah menjalankan tugas ganda sebagai pelatih timnas U-23 dan senior berdampak besar pada penampilan Korea di Piala Asia U-23 2024.
Dia hanya mengulangi pernyataan bahwa pada akhirnya merupakan tanggung jawabnya jika negara tersebut tidak lolos ke Olimpiade.
KFA masih mencari pengganti permanen untuk Klinsmann.
Pada awal bulan ini, Chung Hae-sung, pejabat KFA yang bertanggung jawab atas perekrutan pelatih sebagai ketua komite timnas, mengakui Hwang adalah salah satu dari 11 kandidat untuk posisi itu.
Chung bahkan memuji kepemimpinan Hwang yang mampu membimbing skuad senior melewati masa-masa sulit di bulan Maret, hanya beberapa minggu setelah pemecatan Klinsmann.
Akan tetapi, pencalonan Hwang tampaknya kini mendapat pukulan besar dengan tersingkirnya Timnas U-23 Korea Selatan lebih awal dari Qatar.
Ditanya tentang pandangannya mengenai posisi pelatih senior, Hwang berkata, "Itu bukanlah sesuatu yang bisa saya putuskan. Saya hanya kelelahan saat ini dan ingin mengambil cuti."
Hwang marah dan dengan keras membantah laporan yang menyebut dia melakukan wawancara diam-diam dengan pejabat senior KFA untuk posisi pelatih timnas senior ketika Piala Asia U-23 2024 berlangsung.
Hwang tak rela dicap sebagai pelatih gila jabatan.
"Itu konyol. Saya bukan pengecut!" jawab Hwang dengan suara meninggi.
"Saya selalu melakukan yang terbaik semampu saya dalam posisi saat ini. Saya tidak pernah melakukan hal-hal di belakang orang lain hanya untuk kepentingan langkah saya selanjutnya. Saya dapat memberi tahu Anda hal itu dengan pasti," lanjutnya.