Persebaya Surabaya mengungkapkan bahwa mereka belum menerima haknya berupa uang hadiah juara Liga 2 2017 dan ganti rugi perpindahan venue babak 8 besar dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga Indonesia hingga sekarang.
Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, mengutarakan bahwa total kewajiban lainnya yang belum dilunasi PT LIB mencapai Rp 2 Miliar bila ditambah dengan sisa uang subsidi tim peserta Liga 2.
Manajemen Persebaya sudah berkirim surat secara resmi ke PT LIB untuk menanyakan kejelasan dari tunggakan itu, tapi belum mendapatkan jawaban pasti dari operator liga.
"Kami sudah kirim surat resmi tiga minggu atau empat minggu yang lalu menanyakan kejelasan dari tunggakan itu semua, tapi mereka tidak memberikan jawaban yang pasti," kata Chairul.
(Baca juga: Perseru Serui Tetap Berharap Berkandang di Stadion Marora)
Abud, sapaan akrab Chairul, juga sudah menanyakan langsung ke direktur PT LIB mengenai hal tersebut, namun respons yang didapatnya setali tiga uang.
"Selain menanyakan langsung, saya juga kemarin menanyakan lewat pesan pendek dan balasannya sama 'entar besok, besok, dan besok'," ujar Abud.
Manajer asal Surabaya ini menilai uang yang belum dilunasi operator liga sebesar itu sangat berarti bagi Persebaya untuk kompetisi musim depan.
Selain itu, Abud juga kuatir jika penunggakan hadiah menjadi tradisi bagi operator kompetisi tiap tahun sebab tidak hanya Persebaya yang mengalami telatnya pembayaran, tapi ada klub lain yang mengalami hal yang sama.
"Ya, kami akan tanya terus tentang hak itu. Saya juga heran, apakah ini sudah menjadi tradisi. Juga saya tidak tahu apa ini menjadi budaya atau bagaimana," ucapnya.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar