Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ternyata FIFA Masih Memandang Tinggi Indonesia di Piala Dunia

By Firzie A. Idris - Selasa, 12 Juni 2018 | 15:44 WIB
Suasana Welcome Dinner untuk wartawan akreditasi peliput Piala Dunia 2018 yang diadakan oleh FIFA dan  Local Organising Committee (LOC) di atas River Cruise pada Sabtu (9/6/2019).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM
Suasana Welcome Dinner untuk wartawan akreditasi peliput Piala Dunia 2018 yang diadakan oleh FIFA dan Local Organising Committee (LOC) di atas River Cruise pada Sabtu (9/6/2019).

Jumlah akreditasi wartawan menjadi salah satu indikator seberapa tinggi federasi sepak bola dunia, FIFA memandang anggota mereka.

Laporan Wartawan BolaSport.com Firzie A Idris dari Moscow, Rusia

Sepuluh akreditasi yang Indonesia miliki untuk Piala Dunia 2018 setidaknya meningkatkan prestise Tanah Air di Rusia 2018.

Hal itu BolaSport.com ketahui saat berbincang dengan beberapa media peliput dalam dua hari pertama sejak tiba di Moskwa pada akhir pekan kemarin.

Jumlah 10 akreditasi bagi Indonesia sendiri sudah membuat beberapa wartawan dari negara-negara lain terkesima.

Akreditasi Piala Dunia 2018 merupakan kartu pers khusus yang dikeluarkan FIFA untuk turnamen ini.

Akreditasi memungkinkan seorang wartawan peliput masuk ke stadion, menonton laga, masuk ke mixed zone dan mengikuti acara resmi FIFA lainnya, seperti datang ke markas-markas negara.

(Baca juga: Resep Striker Asing PSIS agar Tetap Bugar Sambil Makan Enak di Kampung Halaman)

Pun, akreditasi juga membuat wartawan berhak memakai jasa transportasi umum secara gratis selama pagelaran Piala Dunia.

John McAuley, seorang wartawan the National, sebuah koran di Dubai yang mengikuti Arab Saudi dan Mesir di Piala Dunia 2018, mengatakan bahwa negara-negara Arab yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia paling maksimal mendapatkan lima akreditasi.

“Kalian dapat banyak sekali, saya heran,” ujar McAuley saat berbincang dengan saya di FIFA Media Welcoming, suatu event networking yang dikemas dalam bentuk river cruise selama dua jam mengelilingi Sungai Moskwa.

"Tidak mungkin bagi negara non partisipan dari region kami bisa mendapatkan jumlah sebanyak itu," ujarnya.

Konfirmasi hal tersebut juga diungkapkan oleh pekerja media di federasi sepak bola Arab Saudi, Aleyan.

Ia mengatakan bahwa federasi Arab Saudi, partisipan di Piala Dunia, memiliki 20 akreditasi untuk para wartawan mereka.

Artinya, jarak Arab Saudi (peringkat 67 di ranking FIFA) dan Indonesia (peringkat 167) tidak sejauh di klasemen negara-negara FIFA.

Hal sama juga dikatakan oleh Mootaz Shehade, pekerja media asal Lebanon yang saya temui dekat Stadion Luzhniki.

Negara asalnya hanya mendapat dua jatah akreditasi, satu fotografer dan satu jurnalis.

Alhasil, ia pun tidak bisa datang sebagai media dan hanya di Rusia sebagai fans, melanjutkan dari liputan final Liga Champions di Kyiv, Ukraina, dua minggu silam.

Indonesia memang pantas bangga.

Kendati terakhir lolos ke Piala Dunia sebagai entitas bernama Hindia Belanda pada 1938, FIFA masih memandang kita lebih tinggi ketimbang negara-negara yang secara ranking masih superior ketimbang timnas Garuda.

Bisa jadi, hal ini karena rakyat Tanah Air yang memang doyan nonton bal-balan.

Tercatat, TV Audience Report untuk Piala Dunia 2014 menyatakan bahwa lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia menyaksikan laga-laga Piala Dunia Brasil.

Menurut laporan sama, jumlah peak audience di Tanah Air mencapai 16,7 juta jiwa, bandingkan hal ini dengan Thailand (3,8 juta) dan Australia (2,5 juta) dua negara yang secara geografis dekat dengan kita.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X