"Kami tadi ada satu situasi, kami terlambat mengambil keputusan. Pemain bingung kapan transisi untuk compact defence, atau kapan harus spread attacking, jadi lebih kepada positioning,” kata RD.
“Contohnya ketika kami menguasai bola, pemain harus cepat spread out untuk dia ambil posisi menyerang supaya lawan tidak bisa pressing kami terus," kata mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
Hal itu yang membuat Madura United berhasil mencetak dua gol Mamadou Samassa dan Greg Nwokolo pada masing-masing babak.
"Keterlambatan momen itu yang dimaksimalkan oleh Madura dengan dia menempatkan tidak banyak pemain tetapi efisien dalam melakukan pressing karena pemain kami tidak berani keluar,” kata RD.
“Tetapi keterlambatan kami setiap momen pengambilan keputusan dalam pertandingan itu memang bisa saja terjadi,” ucap pelatih asal Lampung tersebut.
Pria yang juga pernah melatih Persipura Jayapura itu mengakui bila tuan rumah bermain lebih rapi dibanding Naga Mekes.
Meski minim menciptakan sepakan ke arah gawang, dua gol berhasil dibuat Laskar Sape Kerrap ke gawang Geri Mandagi.
RD juga mengucapkan selamat atas kemenangan Madura United.
Tak lupa, ia tetap mengapresiasi kinerja dari anak-anak asuhnya.
"Secara umum tidak ada masalah karena semua pemain memberikan permainan yang terbaik dan perlawanan cukup bagus.”
“Kami juga membuka beberapa peluang tetapi memang Madura United bermain dengan tenang, bagus dan efisien dalam mengubah peluang menjadi gol,” kata RD.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar