Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema, mengatakan pihaknya tidak melihat adanya tragedi pengeyorokan yang menewaskan salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila.
The Jak Mania asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu tewas setelah dihantam oleh beberapa oknum suporter Persib Bandung, bobotoh, di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).
Pria berusia 23 tahun itu meninggal di lokasi kejadian sebelum pertandingan Persib melawan Persija pada pekan ke-23 Liga 1 2018 itu digelar.
Menurut laporan pihak kepolisian setempat, Haringga sudah tidak bernyawa pada pukul 13.00 WIB.
Irman mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 4327 personel yang terdiri dari kepolisian, TNI, dan instansi lainnya untuk mengamankan jalannya laga panas tersebut.
Namun, dari banyaknya jumlah personel itu tak satu pun yang melihat Haringga dipukuli hingga tewas.
Irman beralasan saat itu dikarenakan banyaknya suporter Persib yang datang ke Stadion GBLA.
Katanya, ada sekitar 100 ribu suporter Persib yang datang ke stadion berkapasitas 38 ribu penonton tersebut.
“Yang datang kemarin itu hampir 100 ribu penonton, kami sudah meletakan personel di mana saja baik itu di ring 1, ring 2, dan ring 3,” kata Irman saat berbicara di salah satu stasiun televisi Indonesia, Selasa (25/9/2018) malam.
“Ring 1 yang ada di dalam stadion kami meletakan banyak petugas di sana agar berharap tidak terjadi lagi lemparan barang ataupun botol ke dalam lapangan sehingga pertandingan berjalan lancar.”
“Ring kedua itu untuk menyeleksi penonton yang memiliki tiket untuk masuk dan ada 23 pintu masuk yang dimana personel sudah berada di sana.”
(Baca Juga: Edy Rahmayadi Bicara Pengamanan di Laga Persib Kontra Persija Saat Terjadi Insiden di GBLA)
(Baca Juga: Ini Langkah yang Bakal Dilakukan PSSI Usai Menghentikan Liga 1)
“Untuk ring 3, kami menyeleksi penonton yang memiliki tiket untuk silahkan masuk ke ring 2. Sementara yang tidak punya tiket, tidak kami biarkan masuk ke dalam stadion.”
Menurut Irman ternyata lebih banyak suporter yang tidak memiliki tiket untuk masuk ke dalam Stadion GBLA.
Petugas keamanan yang ada di luar Stadion GBLA berusaha untuk menenangkan beberapa suporter yang tidak punya tiket agar menjauh.
Irman juga kecewa dengan Panpel Persib yang sudah berjanji menyiapkan enam layar lebar di luar Stadion GBLA.
Namun, hal itu tidak dilakukan dan membuat kecewa para suporter Persib untuk berusaha lebih keras lagi masuk ke dalam Stadion GBLA.
“Ketika panitia tidak menyiapkan layar lebar dan reaksi suporter Persib semakin memanas sehingga melemparkan batu kepada pihak kepolisian. Pendukung yang berada di ring dua juga terkena lemparan batu dari luar stadion,” kata Irman.
Rusuhnya kejadian itu dikatakan Irman lmembuat pihak keamanan di beberapa titik langsung fokus menahan emosi dari suporter Persib yang memaksa masuk tanpa tiket.
Kejadian itu pun berlangsung di beberapa pintu yang kata Irman sulit untuk dibendung.
“Mereka berusaha untuk menjebol pintu dan melempari petugas dengan batu. Kejadian itu juga dialami oleh beberapa pintu stadion lainnya,” kata Irman.
Kata Irman, kejadian itu yang membuat konsentrasi pihak kepolisian terpecah.
Haringga yang kabarnya masih berada di luar Stadion GBLA harus merasakan pil pahit setelah menerima pukulan bertubi-tubi dari oknum pendukung Persib.
“Ketika di luar masa sangat banyak dan kami tidak melihat kejadian pemukulan korban. Kami hanya dikasih tahu ada penganiayaan dan kami langsung ke lokasi tersebut serta mengamankan beberapa orang di TKP yang diduga sebagai pelaku,” kata Irman.
Irman menambahkan pihaknya sudah maksimal untuk mengamankan jalannya pertandingan tersebut dengan kekuatan 4 ribu personel.
Namun ternyata seketika di dalam Stadion GBLA sudah penuh, di luar masih menyisahkan sekitar 65 ribu suporter.
“Ini yang akan menjadi evaluasi kami, kami juga akan menanyakan ke Panpel Persib kenapa layar itu tidak disediakan, kalau ada layar pasti itu akan jadi solusi bagi suporter yang tidak punya tiket,” kata Irman.
Seketika pertandingan selesai dan Persib menang 3-2 melawan Persija, tidak ada kerusuhan yang terjadi baik itu di ring 1, 2, dan 3.
Ke depannya, pihaknya akan memberikan saran kepada Panpel Persib untuk evaluasi bersama apabila ada pertandingan besar, terutama saat bertemu Persija.
“Ini juga menjadi saran kami kepada Panpel Persib untuk evaluasi bersama menentukan waktu dan stadion mana yang akan dipergunakan ke depannya. Kami juga akan mengundang Panpel PSSI agar ada kesepakatan yang terbaik di stadion untuk menggelar pertandingan itu seperti apa,” kata Irman.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar