Ketua Umum The Jak Mania, Tauhid Indrasjarief menyadari betapa sulitnya untuk mengajak seluruh anggotanya untuk berdamai dengan suporter rival.
Menurut Tauhid Indrasjarief, berdamai dengan suporter rival tak bisa dilakukan secara paksa melainkan datang atas kesadaran masing-masing individu.
Sebagaimana diketahui, pria yang akrab disapa Bung Ferry itu kerap melakukan komunikasi dengan beberapa petinggi kelompok suporter dari Persib Bandung dalam beberapa tahun terakhir.
Tak lupa, Bung Ferry juga sudah mendekati beberapa petinggi kelompok suporter Persebaya Surabaya.
Beberapa ada yang setuju, namun ada pula elemen Jak Mania atau suporter dari klub rival yang menolak dengan upaya perdamaian yang coba diupayakan Bung Ferry dan petinggi kelompok suporter lain.
"Perdamaian itu harus dari kesadaran. Saya tidak mau instruksi dari atas gitu. Kami berberapa kali suruh tanda tangan nota perdamaian tapi faktanya yang di bawah masih gak mau," kata Bung Ferry kepada wartawan.
"Alhamdulilah beberapa wilayah di luar jakarta, bahkan di luar Pulau Jawa itu sudah menghubungi saya, ada yang bilang, 'maaf bung di daerah kita mau ada aksi damai bersama bobotoh boleh enggak?' Silahkan," ujarnya.
(Baca juga: Pekan Depan, Tim Pencari Fakta PSSI Ungkap Laporan Kematian Haringga Sirla)
Pria yang juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Jak Mania periode pertama pada 1997-1999 itu paling mendambakan perdamaian kelompok suporternya dari wilayah Jakarta dengan suporter rival di Bandung.
Menurutnya, dua kubu ini lah yang paling sulit untuk disatukan tak seperti di wilayah-wilayah lainnya.
"Nah sekarang ada beberapa tempat yang mereka sudah mau jalan bareng dan mereka mau duduk bareng, mereka mau nunjukin bahwa mereka sudah bisa berdampingan dengan bobotoh," tuturnya.
"Kenapa Jakarta sama Bandung engga? Saya berharap dari sana dimulainya, karena titik awal permusuhannya sebenarnya Jakarta dan Bandung. Kasihan yang lain jadi ikut terbawa-bawa," ucapnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar