Setelah mendalami peran Johar Lin Eng dalam kasus tersebut, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap cara kerja Ketua Asprov Jawa Tengah itu.
Selain Persibara, Johar Lin Eng ternyata kerap mengatur tim-tim lain di Liga 2 dan Liga 3.
Argo Yuwono menjelaskan, tim yang datang menemui Johar Lin Eng dan memberi sejumlah uang akan mendapat keistimewaan.
"Yang dia pilih, yang sudah komunikasi dengan dia, ditaruh di grup yang ringan," jelas Argo Yuwono, sebagaimana dilansir SuperBall.id dan BolaSport.com dari Tribun Jabar.
Tak hanya itu, pengaruh yang dimiliki Johar Lin Eng bahkan bisa menentukan perangkat pertandingan yang bertugas di suatu laga.
"Dia bisa juga menentukan hari apa mainnya, jam berapa mainnya, ada semua dia," tambah Argo Yuwono.
Nama Johar Lin Eng mencuat setelah manajer Persibara Lasmi Indriyani membongkar laporan keuangan timnya yang ternyata sebagian diberikan untuk oknum PSSI.
Kasus yang menimpa Persibara tak hanya melibatkan Johar Lin Eng, Priyanto, dan Anik.
Ada pula Asprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto, yang ikut terseret kasus tersebut.
Dalam acara Mata Najwa bertema PSSI Bisa Apa Jilid 2, Dwi Irianto alias Mbah Putih disebut menerima uang sebesar Rp 15 juta, sementara Johar Lin Eng senilai Rp 25 juta.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar