Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Koordinator SOS Sebut Penyelenggaraan Piala Indonesia seperti Tarkam

By BolaSport - Rabu, 23 Januari 2019 | 11:36 WIB
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, Menuding Penyelenggaraan Piala Indonesia 2018 Caca
DOK. SAVE OUR SOCCER
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, Menuding Penyelenggaraan Piala Indonesia 2018 Caca

SUPERBALL.ID - Penyelenggaraan Piala Indonesia 2018 dinilai Akmal Marhali selaku Koordinator Save Our Soccer (SOS), tak ubahnya turnamen antar-kampung (tarkam) berskala nasional.

Alasan di balik tudingan Akmal Marhali adalah penyelenggaraan kali ini begitu cacat hukum.

Dalam arti, gelaran turnamen yang sempat vakum sekitar enam tahun ini tak dijalankan dengan persiapan yang matang.

Baca Juga : Piala Indonesia 2018 - Barito Putera Tanpa Sang Kapten Hadapi PSS

Alih-alih menjadi turnamen yang representatif, Akmal menilai, Piala Indonesia 2018 malah tampak seperti sekadar jalan.

Baca Juga : Live Streaming Persija Vs Kepri Jaya pada 32 Besar Piala Indonesia

"Sayangnya, PSSI tidak matang dalam mempersiapkan. Terkesan sekadar jalan," kata Akmal dalam caption di akun Instagramnya.

"Akhirnya, turnamen yang mempertemukan seluruh kasta kompetisi sepak bola nasional ini tak ubahnya tarkam nasional."

Baca Juga : Tambah Satu Striker, Klub Liga Belgia Ini Koleksi Enam Pemain Jepang

Akmal memberi satu contoh satu pasal dalam regulasi Piala Indonesia 2018 yang berpotensi bakal dilanggar banyak kontestan di babak 32 besar Piala Indonesia.

Pasal 35 tentang status pemain, misalnya, pada ayat 2 disebutkan bahwa pemain hanya dapat membela satu klub sepanjang gelaran Piala Indonesia 2018.

Bila melanggar, pada ayat 4 dijelaskan hukuman yang dapat menjerat tiap-tiap entitas terkait.

Baca Juga : Arema Langsung Tancap Gas, Piala Indonesia dan Piala Presiden Dibidik

"Di ayat 4 disebutkan apabila ada pemain yang melanggar pasal 35 ayat 2 akan dilaporkan ke Komisi Disiplin PSSI dan dapat dikenakan sanksi larangan bermain sekurang-kurangnya satu musim Piala Indonesia berikutnya," tulis Marhali lagi.

"Klub di mana pemain bermain dinyatakan kalah 0-3 dan klub akan dijatuhkan sanksi Komdis," bunyi potongan selanjutnya dari ayat 4 pasal 35 yang dikutip Akmal dalam instagramnya.

Baca Juga : Gabung Klub Liga Super Malaysia, Eks Partner Fernando Torres Siap Bersinar

Tentunya, hal ini menjadi amat dilematis bagi seluruh tim kontestan yang lolos ke 32 besar.

Sebagian besar, mereka adalah kontestan Liga 1 2018.

Baca Juga : Aremania Laporkan Akmal Marhali, Manajemen Arema FC Tetap Tindak Lanjuti Kasus

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

PIALA INDONESIA TARKAM NASIONAL #SOS-22012019- Maksud hati ingin kembali menggelar #PialaIndonesia yang terakhir dilaksanakan pada 2012. Sayangnya, #PSSI tidak matang dalam mempersiapkan. Terkesan sekadar jalan. Akhirnya, turnamen yang mempertemukan seluruh kasta kompetisi #sepakbolanasional ini tak ubahnya TARKAM NASIONAL. Bagaimana tidak? Turnamen belum selesai banyak klub yang sudah membubarkan tim dan bergerak menambah dan mencoret pemain untuk persiapan musim kompetisi 2019 yang baru akan digelar rencananya pada awal Mei 2019. Akhirnya, regulasi Piala Indonesia banyak yang dilanggar. Utamanya, terkait status pemain. Misalnya, pasal 35 terkait STATUS PEMAIN. Pada ayat 2 disebutkan seorang pemain hanya dapat memiliki kontrak dengan, didaftarkan di dan/atau bermain untuk satu klub dalam pelaksanaaan Piala Indonesia. Di ayat 4 disebutkan apabila ada pemain yang melanggar pasal 35 ayat 2 akan dilaporkan ke Komisi Disiplin PSSI dan dapat dikenakan sanksi larangan bermain sekurang-kurangnya satu musim Piala Indonesia berikutnya. Klub dimana pemain bermain dinyatakan kalah 0-3 dan klub akan dijatuhkan sanksi Komdis. Nah, terkait pasal ini pastinya banyak klub peserta babak 32 Besar yang melanggar. Maklum, mayoritas pemain yang tampil di babak 32 Besar sudah banyak yang berbeda seiring keluar masuknya pemain lama dan baru. Artinya, kalau regulasi ini dilanggar, turnamen ini sudah cacat dari awal. Bagaimana PSSI sebagai regulator sekaligus pelaksana sendiri karena event ini langsung diketuai Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, melakukam screening pemain. Apakah misalnya, pemain yang sudah pindah ke klub lain diminta kembali dulu ke klub lamanya atau tidak boleh dimainkan di klub barunya. Satu pilihan yang sangat rumit bin jelimet. Belum lagi pasal per pasal lainnya dari regulasi yang banyak dilanggar lantaran regulasinya usang karena berjalan di tengah situasi klub yang sudah bongkar pasang pemain untuk musim berikutnya (SILAKAN GESER FOTO). Jadi, wajar kalau saya katakan bahwa PIALA INDONESIA HANYALAH TARKAM NASIONAL. #sepakbola #indonesia #tarkamnasional #football #soccer #instagram #instalike #instago #like4likes

A post shared by Akmal Marhali (@akmalmarhali) on 

Setelah Liga 1 2018 bubar Desember tahun lalu, banyak dari mereka langsung membongkar-pasang skuatnya.

Salah satu contoh saja, Hansamu Yama yang baru pindah dari Barito Putera ke Persebaya Surabaya, tentu tak dapat dimainkan bila merujuk pada regulasi.

Baca Juga : Resmi, Sergio Aguero Teruskan Karier di Liga Malaysia pada 2019

Bila Persebaya memaksa memainkan Hansamu, konsekuensinya adalah Hansamu tak dapat bermain pada gelaran Piala Indonesia selanjutnya.

Dan otomatis Bajul Ijo kalah walk out (wo) dari Persinga Ngawi dengan skor 0-3.

Baca Juga : Persipura Bakal Ditukangi Legenda PSM dan Persija pada Musim 2019

Namun, tentunya akan amat sulit bagi Persebaya atau kontestan yang lain, bila tidak memainkan pilar anyarnya.

Sebab, ada beberapa kontestan yang telah membongkar sebagian besar pemainnya pada musim lalu.

Baca Juga : Jelang Laga Piala Indonesia, Ada Kabar Gembira dari Persib Bandung

Saat ini, Akmal meminta PSSI, selaku regulator Piala Indonesia agar dapat bertindak sesuai porsinya.

Iwan Budianto, selaku ketua pelaksana, juga dituntut Akmal agar dapat mencari solusi yang dapat terbaik bagi kebaikan semua pihak.

Baca Juga : Timnas U-22 Indonesia Terganjal Masalah Sarana, Kemenpora Buka Suara

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Selamat jalan Sodikin alias Ronaldikin Taucho. . Semoga Almarhum Husnul Khotimah. . #ronaldikin #rip

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Gangga Basudewa
Sumber : BolaSport. com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X