Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dream Chaser Inter Ep. 3 - Laga Besar Setelah Dua Kekalahan Melawan Musuh Abadi

By Lola June A Sinaga - Rabu, 22 April 2020 | 16:11 WIB
Dream Chaser Inter, salah satu program unggulan Mola Tv yang bercerita tentang bakat muda yang menimba ilmu di akademi milik Inter Milan demi menembus skuad utama.
MOLA TV
Dream Chaser Inter, salah satu program unggulan Mola Tv yang bercerita tentang bakat muda yang menimba ilmu di akademi milik Inter Milan demi menembus skuad utama.

SUPERBALL.ID - Episode 3 Dream Chaser Inter menceritakan bagaimana tim Primaver Inter (Inter Milan U-19) akan mengahadapi laga besar setelah dua kekalahan beruntun.

Di episode sebelumnya tim Primavera Inter harus menelan kekalahan pahit saat melawan AC Milan, sang musuh abadi.

Berharap bisa memperbaiki kesalah dari laga Derby Milan, pelatih Stefano Vecchi membatalkan libur para pemain Primavera Inter.

Para pemain muda ini dilarang pulang dan harus menjalani latihan ekstra.

Baca Juga: Dream Chaser Inter Episode 2 - Masa Depan Pemain Akademi Inter yang Belum Tentu Cerah

Dalam sesi latihan di hari berikutnya, Vecchi membuat simulasi dengan melakukan pertandingan kecil dengan skuad yang sama persis saat melawan Primavera AC Milan.

Hal ini di lakukan untuk mencari tahu dimana letak kesalahan dalam laga sebelumnya demi penampilan lebih baik di laga berikutnya melawan tim Primavera Chievo.

Pelatih Vecchi juga memainkan pemain yang jarang turun di laga ini.

Dengan bantuan tim analsis video, Vecchi dan anak asuhnya telah menebak permainan yang akan dibawa Chievo di laga pekan depan.

Sayang hal tak terduga terjadi saat laga akhirnya tiba.

"Rencana kami tak bisa diterapkan sepenuhnya karean fromasi Chievo. Kemi kira mereka bermaiin dalam formasi 3-4-3, ternnyata 4-3-3. Jadi, pemain bertahan lebih banyak," ungkap salah satu staf pelatih Inter.

Baca Juga: Aksi Garuda Select di Serial Dream Chasers Menarik Perhatian hingga Mancanegara

Berbagai kesalahan di lini belakang terjadi dan membuat Inter harus kalah dari Chievo 1-2. Ini merupakan kekalahan beruntun sejak derbi Milan.

Melupakan dua kegagalan di Primavera, Inter harus menatap laga besar melawan Spartak Moscow di Liga Muda UEFA.

Bagi pemain U-19, Liga Muda UEFA sama bergengsinya dengan Liga Champions.

Hanya di ajang ini mereka bisa bermain di Stadion San Siro, dengan lapanganan yang lebih besar dan penonton yang lebih banyak.

"Ini bukan sesuatu yang Anda liat tiap akhir pekan. Enam puluh ribu penonton. Ini pertama kalinya saya bermain. Kita merasakan suasana di stadion. Itu sungguh emosional. Mimpi yang jadi kenyataan," ungkap kiper Vladan Dekic yang bangga mendapat kepercayaan untuk turun menjadi starter di laga ini.

Suasana yang berbeda sempat membuat para pemain muda Inter ini merasa tegang.

"Pemain Rusia bengis dan tangguh. Pelatih meperingatkan kami untuk tidak terprovokasi oleh mereka. Itu sulit karena kami tidak selalu bermain di San Siro dan lapangannya terlalu besar. Setelah 10 menit kami merasa tegang. Napas kami tersengal-sengal," ungkap gelandang Inter, Nicolo Zaniolo.

Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Ep.2 - Menghadapi Beratnya Ujian Pertama

Di babak pertama Inter tertinggal 2-1. Gol pertama terjadi memang karena kelihaian penyerang Spartak Moscow.

Sementara gol kedua sungguh apes karena Spartak Moscow mencetak gol dari bola muntahan yang gagal ditangkap Dekic.

"Ini sama sekali tidak bagus. Tapi setelah kami ke kamar ganti, pelatih menyemangati kami dan kami kembali ke lapangan dengan tekad untuk menang," tambah Zaniolo.

Pada menit 74, Zaniolo ditarik keluar dan Jens Odgaard masuk mengganti. Sejak saat itulah situasi berubah.

Hanya butuh 3 menit, Odgaard mencetak dua gol dan mengubah skor menjadi 3-2 untuk kengunggulan Inter.

Sayang kesalahan tak terduga membuat Spartak mendapat hadiah penalti hingga laga berakhir dengan skor 3-3 dan masuk ke babak adu penalti.

Inter beruntung memilih Dekic sebagai kiper dalam laga ini.

Baca Juga: Alasan Mesut Oezil Jadi Salah Satu Pemain Arsenal yang Menolak Pemotongan Gaji

Selama adu penalti, Dekic berhasil menepis dua tendangan penalti. Ditambah satu tendangan melambung pemain Spartak, Inter menang dalam adu penalti.

Kemenangan ini membuat Inter melaju ke babak 16 besar dan memberi kebanggan pada ribuan penonton di San Siro.

Penampilan para pemain muda ini juga mendapat pujian dari pelatih Inter Milan saat itu, Luciano Spalletti.

Bagaimana serunya perjuangan tim muda Inter Milan di ajang Liga Muda UEFA, merasakan pertandingan yang lebih besar dari sebelumnya? Saksikan hanya di Mola TV.

DREAM CHASER INTER EPISODE 3

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on


Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : Mola TV

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X